Aksi Israel Culik 200 Warga Sipil dari Sekolah PBB Persis Kelakuan Teroris ISIS

Share

POROS PERLAWANAN– Ketua Klub Tawanan Palestina, Qadurah Faris menyatakan, tidak ada informasi resmi terkait jumlah atau nama para tawanan Palestina dari Gaza yang dikurung di penjara-penjara Israel.

“Sensor dari Israel ini mencurigakan. Sebelum ini kami sudah memberi peringatan. Kami minta agar Israel ditekan supaya memberikan informasi tawanan dari Gaza; orang-orang yang ditangkap setelah 7 Oktober,” kata Faris, dikutip Fars dari al-Arabiya.

Menurutnya, Rezim Zionis tidak memberi izin kepada pengacara organisasi ini atau Palang Merah untuk menemui para tawanan itu. Israel juga tidak mengumumkan nama-nama mereka.

“Sejak hari pertama, kami melalui lembaga-lembaga internasional berusaha mendapatkan informasi tentang para tawanan. Namun Israel menentangnya,” imbuh Faris.

“Menyembunyikan masalah ini memiliki risiko besar. Bahaya terbesar adalah Israel akan bisa memperlakukan tawanan dengan leluasa, bahkan membunuh mereka, tanpa diketahui siapa pun.”

Sementara itu, pada hari Kamis 7 Desember kemarin, para pegiat medsos memublikasikan foto puluhan tahanan Palestina dari Gaza. Mereka duduk di atas tanah dan dikelilingi para serdadu Israel.

Setelah menculik puluhan warga Palestina dari sebuah sekolah milik PBB di Bet Lahiya di Gaza, Israel menelanjangi mereka dan membawa mereka ke sebuah pangkalan militer. Sebagian netizen memublikasikan foto pemindahan mereka dalam kondisi telanjang.

Foto-foto ini menunjukkan, Militer Israel membawa para tawanan ke sebuah tempat yang tak diketahui.

Stasiun televisi Turki RT menyinggung penangkapan ini dan melaporkan, Rezim Zionis telah mengeksekusi sejumlah tawanan; tindakan yang tak ada bedanya dengan kelakuan kelompok teroris ISIS, lapor RT.

Para pegiat medsos mengutuk pembantaian massal ini dan menegaskan, tindakan Israel mirip tindakan pasukan AS di penjara Abu Ghuraib.