Al-Fath: Serangan Terbaru AS, Bukti Putus Asa dan Rasa Malunya Saksikan Parade Militer ‘Mengesankan’ al-Hashd al-Shaabi

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Jubir aliansi politik al-Fath, Ahmad al-Asadi menanggapi serangan udara AS atas basis-basis al-Hashd al-Shaabi pada Senin dini hari tadi.

Dalam cuitannya, al-Asadi mengatakan, ”Serangan keji jet-jet AS atas para pejuang al-Hashd al-Shaabi di Batalion 14 di al-Qaim (perbatasan Albukamal) adalah tanda keputusasaan mereka untuk mengucilkan al-Hashd al-Shaabi setelah parade militernya yang mengesankan; parade yang membuktikan bahwa al-Hashd al-Shaabi adalah pasukan resmi pembela Irak dan bangsanya di hadapan musuh.”

“Darah-darah yang tertumpah akan berubah menjadi kemarahan orang-orang Irak terhadap setiap agresor penindas,” imbuhnya.

Portal Sabirin News mengabarkan, serangan AS itu telah menyebabkan gugurnya 4 personel al-Hashd al-Shaabi, yaitu Husain Ali Abdulhusain Saleh al-Baidhani, Karrar Saad Hamdan Jalub al-Muhammadawi, Karrar Abdulaziz Zain al-Shabaki, dan Muhammad Rumi Majid Mahasin al-Furtusi.

Jurnalis al-Alam, Navid Behrouz melaporkan bahwa ini merupakan serangan pertama dalam jenisnya di masa Pemerintahan Joe Biden. Behrouz menyatakan, serangan ini memperkuat skenario bahwa AS mendukung kelompok-kelompok teroris yang berupaya menyusup ke kawasan perbatasan bersama Irak dan Suriah.

Menurut al-Alam, pembelaan al-Hashd al-Shaabi terhadap kedaulatan Irak tidak disukai Pemerintah AS. Serangan ini sama saja dengan menargetkan Angkatan Bersenjata Irak.

Jurnalis al-Alam menyatakan, diprediksi bahwa al-Hashd al-Shaabi akan melakukan pembalasan terhadap agresi AS ini. Peringatan akan adanya balasan telah dilayangkan oleh Batalion Sayyid al-Syuhada.

Dalam statemennya, Batalion Sayyid al-Syuhada mengabarkan gugurnya 4 pejuang dan terlukanya sejumlah pejuang lain. Kelompok ini menegaskan, mulai saat ini mereka akan terlibat dalam perang terbuka dengan Pasukan AS dan menargetkan pesawat-pesawatnya.

Batalion Sayyid al-Syuhada menegaskan bahwa berlawanan dengan klaim Pentagon, sebuah gudang senjata menjadi target dalam serangan itu, yang berisi senjata-senjata ringan untuk memerangi teroris ISIS.

Hingga saat ini, Pemerintah Irak belum merilis statemen terkait serangan udara AS ini, yang bertepatan dengan peringatan 7 tahun dibentuknya al-Hashd al-Shaabi.