Angkatan Bersenjata Iran: Tanpa Perlu Iran atau Hizbullah, Hamas Saja Sudah Cukup untuk Hadapi Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan al-Alam, Jubir Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi menyinggung berkuasanya kelompok ekstremis di Tanah Pendudukan. Ia mengatakan bahwa semakin ekstremis penguasa Israel, akan semakin cepat pula kejatuhan Rezim Zionis.

“Tentu rezim Zionis selalu menuju keruntuhan. Tren ke arah kehancuran ini semakin cepat terutama sejak kemunculan Republik Islam Iran, terjaganya bangsa-bangsa, dan berdirinya Front Perlawanan secara solid di hadapan Israel,” kata Shekarchi.

“Mereka berkutat dengan masalah besar dari dalam. Demi menenangkan para penduduk Tanah Pendudukan, Israel menabuh genderang (perang terhadap Iran). Namun mereka sendiri tahu bahwa sebagai sebuah kekuatan, Republik Islam Iran tidak perlu membentuk formasi tempur di hadapan Rezim Zionis.”

“Dalam pandangan kami, kelompok tangguh Hamas sudah cukup untuk menghadapi seluruh Israel, bahkan tidak ada urgensi untuk mengerahkan pasukan Hizbullah dan faksi-faksi Palestina lain, apalagi Angkatan Bersenjata Iran. Jika suatu saat nanti Israel melakukan kesalahan strategis, kehancurannya akan menjadi keniscayaan,” tandasnya.

Ia juga bicara soal berlangsungnya demo-demo anti-Iran di sejumlah negara Eropa. “Ada undangan untuk mengadakan demo-demo ini di Prancis, Inggris, atau Jerman. Namun belakangan mereka melihat bahwa jumlah mereka yang datang tidak memenuhi kuota, sehingga mereka pun menggunakan orang-orang upahan. Sebagai contoh, mereka menyewa orang-orang asing yang tinggal di sana supaya jumlah pendemo terlihat banyak dan meyakinkan.”

Menurut Shekarchi, proyek penggulingan Republik Islam Iran oleh AS, Israel, dan sebagian negara Eropa bukan hal baru, karena ini telah menjadi bagian dari strategi utama mereka.

“Mereka ingin menggulingkan dan memecah-belah negara. Mereka selalu mengganti-ganti taktik. Satu kali dalam kemasan perang yang dipaksakan dan di kali lain dalam bentuk organisasi teroris. Apakah Republik Islam menduduki sebuah negara atau merampas haknya? [Lalu mengapa] Negara-negara penjajah dan arogan berusaha menggulingkan Pemerintahan yang memihak kepada rakyat,” tegasnya.