Ansharullah: Saudi Bentuk Koalisi Lindungi Israel

Share

POROS PERLAWANAN– Anggota Kantor Politik Ansharullah Muhammad al-Bukhayti menyatakan, Saudi akan membentuk koalisi yang bertujuan melindungi Rezim Zionis.

“Di saat Yaman dan Syam (Suriah) sibuk memerangi Musuh Zionis, Saudi mengadakan pertemuan yang dihadiri Menlu AS dan para pimpinan negara-negara Teluk Persia, yang tujuannya adalah membentuk Koalisi Arab guna menjaga keamanan Israel,” cuit al-Bukhayti di medsos X, al-Alam melaporkan.

“Pada akhirnya, koalisi yang diserukan oleh Rasulullah saw akan menang. Sementara koalisi yang diperingatkan beliau untuk dihindari Umat Islam dan disebut sebagai tanduk setan akan kalah.”

Sebelum ini, Menlu Saudi Faisal bin Farhan mengatakan,”Saat ini kami sudah mendekati tahap-tahap akhir soal kesepakatan bilateral dengan AS.”

Menurutnya, kita harus melakukan upaya lebih di front Palestina dan menempuh jalur yang akhirnya akan berujung kepada pembentukan negara Palestina.

Pernyataan Bin Farhan terlontar di saat Menlu AS Antony Blinken pada Senin kemarin di Riyadh mengatakan,”AS dan Saudi selama sebulan terakhir telah mengambil tindakan terkait normalisasi hubungan antara Riyadh dan Israel.”

“Tindakan Saudi dan AS terkait masalah normalisasi hubungan dengan Israel telah memasuki tahap-tahap akhir,” ujar Blinken.

Sementara itu, Jubir Otoritas Nasional Palestina (PNA) Nabil Abu Rudainah menanggapi pernyataan Netanyahu bahwa serangan ke Rafah akan segera dilakukan.

“Andai bukan karena dukungan tendensius dan amoral AS bagi Israel, Netanyahu tidak akan berani bersikeras melanjutkan perang, membantai lebih banyak warga Palestina, dan melanggar hukum internasional,” kata Abu Rudainah.

“Keberpihakan buta AS kepada Israel dan dukungannya di hadapan pengadilan internasional membuktikan, Pemerintah AS adalah sekutu kejahatan Netanyahu dalam membunuh ribuan warga kami dan bertanggung jawab atas genosida di Gaza.”

“Masyarakat internasional harus campur tangan untuk mencegah berlanjutnya agresi Rezim Zionis, serta menggugat Rezim ini atas kejahatan perangnya yang melanggar berbagai resolusi internasional,” tegas Abu Rudainah.