Ayatullah Khamenei: Eropa Sama Tak Tahu Dirinya seperti AS terhadap Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam pertemuan dengan Kabinet ke-13 Iran, Ayatullah Ali Khamenei menyatakan bahwa perluasan hubungan dagang dengan 15 negara tetangga, juga negara-negara lain, adalah hal urgen dan bisa dilakukan.

Meski demikian, lanjut Ayatullah Khamenei, diplomasi dengan negara lain tak boleh dikaitkan dengan isu nuklir. Sebab, isu nuklir adalah masalah lain yang perlu diatasi dengan cara yang tepat.

“Orang-orang AS dalam isu nuklir benar-benar tidak tahu malu. Meski mereka jelas-jelas keluar dari JCPOA, namun kini mereka berbicara dengan nada menuntut, seolah Republik Islam Iran-lah yang keluar dari perjanjian dan mengingkari komitmennya,” kata Ayatullah Khamenei, seperti dilansir al-Alam.

“Lama setelah AS keluar dari JCPOA, Iran masih belum melakukan apa pun. Setelah beberapa waktu, Iran mengesampingkan sebagian, bukan semua, komitmennya di JCPOA. Itu pun dengan diumumkan secara terbuka,” lanjutnya.

Pemimpin Tertinggi Iran ini menilai, negara-negara Eropa sekutu AS pun sama saja dengan Washington dalam pengingkaran janji dan kekurang ajarannya.

“Mereka sama seperti AS, selalu menuntut saat bersilat lidah. Seolah Iran-lah yang mengolok-olok perundingan dan menginjak-injaknya,” tandas Ayatullah Khamenei.

“Pemerintah AS saat ini tidak berbeda dengan pendahulunya. Apa yang dituntutnya dalam masalah nuklir dari Iran sama seperti yang dituntut oleh Trump, namun dengan bahasa berbeda. Di saat itu, Otoritas Iran menolaknya mentah-mentah karena tuntutan itu tidak masuk akal.”

Ayatullah Khamenei menyebut orang-orang AS sebagai “serigala-serigala liar dan buas” di balik senyum palsu mereka. Meski kadang kala, imbuhnya, mereka juga seperti rubah licik, yang dibuktikan dengan kondisi Afghanistan saat ini.

Pemimpin Iran mengutarakan keprihatinan atas problem rakyat Afghanistan saat ini, termasuk kejadian teror pada Kamis lalu di bandara Kabul.

“Semua problem dan kesengsaraan ini adalah perbuatan AS, yang telah menduduki negara itu selama 20 tahun dan melakukan berbagai kezaliman di sana,” tandasnya.

“AS tidak melakukan apa pun demi kemajuan Afghanistan. Dari sisi perkembangan sipil dan pembangunan, Afghanistan saat ini tidak lebih maju dari 20 tahun lalu, kalau bukan malah lebih terbelakang.”

“Kita memihak rakyat Afghanistan, karena Pemerintah selalu datang dan pergi, sementara yang bertahan adalah rakyat Afghanistan. Hubungan Iran dengan Pemerintah-pemerintah Afghanistan diselaraskan dengan hubungan mereka terhadap Iran. Kita memohon agar Allah menyelamatkan rakyat Afghanistan dari kondisi ini,” pungkasnya.