Belarusia: Senjata Nuklir Taktis Moskow akan Datang dalam Beberapa Hari ke Depan

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko telah mengonfirmasi bahwa senjata nuklir taktis Rusia akan datang ke negaranya dalam beberapa hari ke depan.

Kantor berita TASS Rusia melaporkan pemimpin Belarusia mengatakan pada Selasa bahwa senjata nuklir baru akan dikerahkan secara fisik di wilayah Belarus “dalam beberapa hari”.

Lukashenko dikutip oleh kantor berita Rusia mengatakan bahwa negaranya sekarang siap menjadi tuan rumah senjata.

“Semuanya sudah siap. Saya pikir kami akan mendapatkan apa yang kami minta dalam beberapa hari, dan bahkan tak lama lagi,” katanya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan pada Jumat bahwa Rusia akan mulai mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarusia pada awal Juli.

Pemimpin Rusia, yang bertemu dengan Lukashenko di Sochi, mengatakan bahwa pengerahan akan dimulai setelah fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata siap.

“Semuanya berjalan sesuai rencana,” kata Putin kepada Lukashenko. “Persiapan fasilitas yang relevan berakhir pada 7-8 Juli, dan kami akan segera memulai aktivitas yang terkait dengan penyebaran jenis senjata yang sesuai di wilayah Anda.”

Pemimpin Rusia mencatat bahwa rudal balistik jarak pendek bergerak “Iskander”, yang dapat mengirimkan hulu ledak nuklir dengan jangkauan 500 kilometer, telah dikirim ke negara tersebut.

Jet tempur Sukhoi-25 Grach Rusia dilaporkan telah didesain ulang untuk membawa hulu ledak.

Jika rudal “Iskander” diluncurkan dari pangkalan udara utama di luar Minsk, proyektil tersebut berpotensi menjangkau hampir seluruh Eropa Timur, termasuk sejumlah negara anggota NATO, serta kota-kota seperti Berlin dan Stockholm. Dengan Sukhoi-25 yang membawa rudal “Iskander”, itu bisa mencapai setidaknya 1.000 kilometer lebih jauh.

Penyebaran hulu ledak Rusia di Belarus bertujuan untuk melawan langkah serupa oleh Amerika Serikat yang mengerahkan hulu ledak nuklir di sejumlah negara Eropa.

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu Eropanya telah mengirimkan senjata canggih dalam jumlah besar ke Ukraina untuk membantu pasukan Kiev melawan pasukan Rusia yang terlibat dalam “operasi militer khusus” di Ukraina sejak 24 Februari 2022, yang merupakan bagian dari program keamanan nasional Rusia menghadapi tindakan agresif aliansi militer NATO pimpinan AS.