China Tegas Dukung Damaskus dan Tolak Kehadiran Pasukan Asing di Suriah

Share

POROS PERLAWANAN – Berdasarkan statemen gabungan Suriah dan China terkait dijalinnya hubungan kemitraan strategis kedua negara, Beijing mengumumkan penentangan terhadap keberadaan pasukan ilegal di Suriah dan penjarahan kekayaan alamnya.

Dikutip Mehr dari Sputnik, dalam statemen gabungan yang dipublikasikan televisi pusat China itu disebutkan bahwa Beijing menolak kehadiran militer ilegal di Suriah, operasi-operasi militer ilegal, dan perampokan sumber-sumber alam Suriah.

Statemen itu juga menyatakan bahwa “China secara tegas mendukung Suriah dalam melindungi kemerdekaan, kedaulatan, dan keutuhan wilayahnya. Kami menyokong kebijakan dan tindakan Pemerintah Suriah untuk menjaga keamanan, stabilitas, dan pembangunan nasional, serta menentang intervensi pasukan asing dalam urusan domestik Suriah dan pelemahan keamanan serta stabilitasnya”.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, juga memublikasikan isi kesepakatan kemitraan strategis Damaskus-Beijing. SANA melaporkan bahwa kedua belah pihak saling mendukung satu sama lain terkait berbagai isu yang berkaitan dengan kepentingan pihak lain.

“Suriah dengan tegas berkomitmen pada prinsp Satu Chiny, dan meyakini bahwa Republik Rakyat China adalah satu-satunya Pemerintahan sah yang merepresentasikan seluruh China. Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China. Suriah mendukung segala upaya China untuk melindungi kedaulatan, kesatuan, dan keutuhan teritorinya”, lapor SANA.

Presiden Suriah, Bashar Assad tiba di China pada Kamis lalu dalam rangka kunjungan resmi. Ini adalah kunjungan pertama Assad ke China setelah hampir 2 dekade. Assad terakhir melawat ke China pada tahun 2004 silam.

Kali ini, Assad bersama istrinya melawat ke China atas undangan resmi Presiden Xi Jinping.

Dalam kunjungan tersebut, Assad juga dibarengi Menlu Faisal al-Miqdad, Menteri Ekonomi Muhammad Samir al-Khalil, Penasihat Khusus Bouthaina Shaaban, Wamenlu Ayman Susan, dan Dubes Suriah untuk China Muhammad Hasanaian.

Dengan melihat peran China dalam membantu Suriah mengatasi krisis ekonomi, Otoritas Suriah menilai bahwa kunjungan ini “sangat penting”.