Dalih Israel untuk Gagalnya Operasi Jenin: Informasi Intelijen Tidak Akurat

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Militer Israel, Daniel Hagari dalam sebuah wawancara radio mengakui kegagalan operasi militer ke Jenin baru-baru ini.

“Informasi intelijen tidak memadai untuk mewujudkan semua tujuan (operasi) di kamp Jenin. Banyak faksi-faksi bersenjata yang sudah keburu keluar dari kamp. Termasuk faksi yang beberapa pekan lalu membunuh seorang pemukim di barat Jenin,” kata Hagari, dikutip Fars dari kantor berita Safa.

Ia menyebut operasi di kamp Jenin “rumit” dan dilakukan dalam “kondisi bertensi tinggi”. Hagari mengatakan bahwa dalam operasi tersebut, sebanyak 300 orang Palestina ditahan dan 12 orang tewas. Ia mengaku bahwa 30 orang dari mereka yang ditangkap adalah bagian dari target operasi.

Di saat bersamaan, media-media Zionis melaporkan bahwa seorang serdadu terbunuh akibat tembakan serdadu Israel lainnya. Situs Walla memberitakan bahwa insiden tewasnya David Yehuda Yitzhak (23 tahun) oleh tembakan sesama serdadu ini masih diselidiki.

Hagari dalam kelanjutan wawancara mengeklaim bahwa operasi tersebut sukses mewujudkan tujuan utamanya, yaitu mencegah Jenin menjadi tempat perlindungan milisi di kawasan utara Tepi Barat. Operasi itu juga diklaim Hagari telah merusak infrastruktur militer Perlawanan Palestina, termasuk laboratorium dan tempat penyimpanan bahan peledak.

Brigade Jenin, yang berafiliasi kepada Brigade al-Quds (sayap militer Jihad Islam) dalam statemennya menegaskan bahwa jihad dan perlawanan akan tetap menjadi opsi untuk menghadapi Rezim Zionis.

“Agresi ini telah gagal di hadapan keteguhan bangsa Palestina. Kami kembali mengingatkan musuh agar berhenti mengumbar klaim soal kemenangan khayalan mereka,” tandas Brigade Jenin.

“Kami berterima kasih kepada Poros Perlawanan, mulai dari Sanaa hingga Teheran, yang telah mendukung kami dan bangsa besar Palestina.”