Di Bawah Sanksi Kejam AS Terkait Impor Peralatan Medis, Iran Sukses Ciptakan 6 Produk Teknologi Tinggi untuk Melawan Virus Corona

Share

POROS PERLAWANAN – Pemerintah Iran meluncurkan enam produk di bidang diagnosa, penyaringan dan pemberantasan virus Corona. Terkait hal tersebut para pejabat Iran mendesak agar segera dilakukan pengendalian untuk menangani krisis yang terjadi.

Produk-produk dalam negeri diumumkan oleh Wakil Presiden Iran Urusan Sains, Sorena Sattari pada saat upacara di Universitas Ilmu Kedokteran Shahid Beheshti di Teheran pada hari Jumat, seperti yang dilansir PressTV.

Salah satu produk yang diproduksi Iran adalah Traffic and Disinfection Gate, yang mencegah penyebaran patogen dengan membersihkan individu dan kendaraan, lalu deteksi suhu tubuh menggunakan sensor pendeteksi suhu serta mengukur persentase saturasi oksigen darah.

Generator Ozon, dilengkapi dengan sensor pengukur ozon, adalah perangkat yang memiliki kemampuan untuk mendisinfeksi udara dan menghasilkan ozon di tempat, tanpa menggunakan bahan kimia.

Produk lain yang diluncurkan pada upacara tersebut adalah Nano Shield, sebuah perisai pelindung dengan fleksibilitas tinggi yang telah dirancang dan diproduksi secara khusus agar sesuai dengan staf medis Iran.

Sattari juga mengumumkan tiga alat pendeteksi molekuler untuk virus Corona -Kit Diagnosis Cepat Covid-19, Sistem Manajemen Penyakit Covid-19 dan Aplikasi TAK (Nutrisi, Imunitas, Corona).

Dalam pertemuan para pejabat senior yang bertanggung jawab mengelola dan memerangi virus Corona di Teheran pada hari Sabtu, Presiden Iran Hassan Rouhani memuji kerja sama rakyat dan Pemerintah, dan mengatakan penerapan aturan “smart social distancing” telah menghambat penyebaran penyakit di beberapa provinsi dan menciptakan kondisi yang stabil di provinsi lain.

Rouhani mengatakan sejumlah besar orang, seperti yang ditunjukkan oleh statistik, mengikuti instruksi Pemerintah terkait kesehatan dan berkomitmen pada slogan “tetap di rumah,” dan menahan diri untuk tidak meninggalkan rumah kecuali untuk keperluan pokok.

“Saya masih mendesak untuk mematuhi prinsip-prinsip ini dan memperhatikan kepatuhan terhadap rekomendasi kesehatan,” Presiden Iran menegaskan, seperti yamg dilansir Press TV.

Rouhani juga menyatakan bahwa organ-organ yang relevan segera memulai langkah selanjutnya yaitu mengaktifkan kembali bisnis “berisiko menengah” yang akan disetujui oleh Markas Nasional negara itu untuk mengelola dan memerangi virus Corona.

“Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan, bekerja sama dengan Komite Sosial dan Keamanan Markas Nasional, berkewajiban untuk meninjau kondisi sebelum memulai aktivitas bisnis berisiko menengah dan menyerahkannya ke Markas Besar.”

Iran telah mengonfirmasi 80.868 kasus infeksi virus Corona sejak wabah itu dilaporkan di negara itu pada akhir Februari.

Lebih dari 55.980 orang telah pulih dan 5.031 meninggal karena virus, menurut data terbaru yang dilaporkan oleh Departemen Kesehatan pada hari Sabtu.

Keberhasilan Iran kali ini dapat disebut spektakuler karena terjadi justru pada saat Iran berada di bawah sanksi AS yang kejam -terutama dalam impor peralatan medis- di tengah perjuangan negara itu meghadapi virus Corona.

Amerika Serikat menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada 2018 setelah meninggalkan perjanjian nuklir yang didukung PBB, Republik Islam Iran dan lima negara besar lainnya; Inggris, Prancis, Rusia, China, plus Jerman.