Fenomena Saling Rebut dan Rampok Masker, Ungkap Watak Asli Negara-negara Barat Saat Krisis

Share

POROS PERLAWANAN – Di hari-hari ini, negara-negara Barat yang dianggap sebagian orang sebagai pusat peradaban, saling mencuri dari sesamanya demi mendapatkan alat-alat medis. Para pejabat negara-negara ini pun menyuarakan kejengkelan atas aksi saling curi ini.

Negara-negara Barat enggan mengembalikan barang-barang yang telah mereka curi, meski sudah diperintah oleh pengadilan. Media-media Eropa dan Barat dalam beberapa hari terakhir mengabarkan bahwa negara-negara ini saling sikut demi masker kesehatan.

Konfrontasi sengit dan “aneh” negara-negara Barat untuk mendapatkan masker dan perangkat kesehatan ini, walau harus merampok dari selainnya, adalah bagian dari esensi hakiki Barat saat menghadapi krisis.

Amerika Mencuri Masker dari Eropa

Negara-negara Eropa sudah lama melayani Amerika. Mereka menyangka, Paman Sam bisa diandalkan untuk membantu mereka dalam situasi krisis. Kenyataannya, Amerika bukan hanya enggan menolong Eropa, tapi justru merampok muatan-muatan masker yang akan dikirim ke Eropa.

Sebagai contoh, stasiun televisi al-Mayadeen mengutip dari sumber-sumber Prancis, bahwa Amerika telah mencuri masker pesanan Prancis dari bandara-bandara China. Amerika disebut menawarkan harga empat kali lipat kepada perusahaan pembuat masker di China. Para pengusaha Amerika datang ke bandara Shanghai dengan membawa sejumlah besar uang, untuk kemudian “membajak” muatan masker yang dipesan negara-negara Eropa.

Guardian juga memuat laporan soal pencurian muatan masker pesanan Jerman oleh Amerika. Mendagri negara bagian Berlin, Andreas Geisel bereaksi keras terhadap dicurinya pesanan masker untuk kepolisian Jerman itu. Geisel menyebut tindakan Amerika sebagai “pembajakan era modern.”

Kronologinya sebagai berikut: Para broker Amerika, yang sebelum ini juga sudah mencuri muatan masker untuk negara-negara Eropa lain, datang ke bandara Bangkok, Thailand. Mereka lalu mengalihkan tujuan pengiriman 200 ribu masker N95 Jerman itu ke Amerika.

Prancis Curi Muatan Masker Milik Spanyol dan Italia

Beberapa hari lalu, muatan berisi 4 juta masker dikirim perusahaan Swedia menuju Italia dan Spanyol. Namun di tengah jalan muatan tersebut disita dan dicuri Prancis. Tindakan Prancis ini kontan memicu amarah Swedia, Italia, dan Spanyol. Rencananya muatan itu akan dibawa melalui jalur darat ke Italia dan Spanyol, namun dihentikan di Lyon.

Menurut Euro News, Pemerintah Prancis mengumumkan akan menyita semua muatan alat medis yang melewati jalurnya. Paris tidak akan membiarkan satu pun masker atau alat medis lain dibawa keluar dari Prancis. Meski demikian, Sekretariat Pertahanan dan Keamanan Nasional memberi “pengecualian” dan mengirim separuh dari masker-masker itu ke Italia dan Spanyol.

Pencurian Muatan Masker Italia oleh Ceko

Dalam kasus lain, Republik Ceko menyita muatan ekspor masker dari China ke Italia. Menurut media-media Italia, Ceko menyita muatan tersebut saat hendak dikirim ke Italia. Penyitaan ini dilakukan saat Italia adalah negara di Benua Biru yang paling parah terpapar Corona. Independent melaporkan, Pemerintah Ceko tak bersedia mengembalikan muatan tersebut. Mereka mengaku, muatan berisi 680 ribu masker itu dicuri para perampok dan mereka tidak tahu menahu soal nasib muatan tersebut.

Tak lama berselang, beredar sebuah klip video yang menunjukkan tulisan berbahasa China dan Italia di muatan tersebut. Tulisan itu menunjukkan bahwa masker-masker itu adalah hadiah dari China untuk membantu warga Italia. Meski demikian, Ceko tetap ngotot bahwa muatan itu telah dilarikan oleh pencuri.

Kelangkaan masker dan perangkat medis di tengah pandemi Corona telah memicu kepanikan di tengah negara-negara Barat, sehingga mereka tak malu lagi saling mencuri dari sesamanya.

Negara-negara yang dahulu mengaku sebagai sekutu lama, kini saling merampok tanpa memedulikan etika.

Perampokan-perampokan ini dilakukan dengan amat terang-terangan, sehingga para bajak laut Caribia di masa lalu terlihat lebih bermoral.

Tampaknya, Corona telah sukses menyingkap sisi lain dari Barat yang diklaim “beradab” tersebut.

3 Comments

Hartono April 7, 2020 - 1:50 pm

Peradaban yg dibangun diatas puing-puing materialisme hanya akan melahirkan rivalisme chauvinistik.

Post Comment