Gaza: Faksi Perlawanan Apresiasi Penangkapan Sejumlah Agen Zionis

Share

POROS PERLAWANAN – Badan Keamanan Internal Palestina di Gaza menangkap sejumlah agen zionis, yang bertugas memata-matai aksi Great Return March di perbatasan timur Jalur Gaza.

Faksi-faksi perlawanan memberikan apresiasi mereka atas peran Badan Keamanan Internal Gaza dalam melindungi aksi rakyat tersebut, yang memperkuat front internal, serta menjaganya dari penyusup dan upaya-upaya destabilisasi.

Great Return March adalah aksi besar pembebasan Palestina, yang berlangsung sejak akhir Maret 2018. Aksi ini menuntut pencabutan blokade dan kembalinya pengungsi ke kota dan desa mereka.

Tentara Israel sudah berulang kali membunuh lusinan warga Palestina dalam aksi ini dan melukai ribuan lainnya.

Seorang aparat mengonfirmasi, benar mereka telah menangkap sejumlah intelijen Israel dan menambahkan, “Agen-agen itu ditugasi untuk memata-matai aksi di perbatasan timur Jalur Gaza.”

Badan Keamanan Internal, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri telah merilis video pendek terkait penangkapan tersebut. Salah satu agen yang ditangkap adalah pria dengan simbol M12, berusia 60 tahun, dan terkait dengan intelijen Israel sejak tahun 1994.

Video itu memperlihatkan gambar seorang perwira intelijen Israel bernama Syafeeq, yang bekerja di Pos Pemeriksaan Beit Hanoun, Gaza Utara. Dinas Intelijen mengakui telah mewawancarai perwira itu pertengahan Desember 2016, lalu pada awal Juni 2017, juga pernah mewawancarainya di kota Netanya, Palestina Utara.

Dalam pernyataan pers, hari ini, Selasa 31 Maret, faksi-faksi perlawanan mengungkapkan, “Kami sangat menghargai peran yang dimainkan oleh Badan Keamanan Internal di Gaza dalam melindungi aksi Great Return March dan kepentingan nasional, memperkuat front internal dan melindunginya dari berbagai bentuk penetrasi dan destabilisasi.”

Lebih lanjut Faksi mengatakan, “Integritas yang telah diberikan oleh Badan Keamanan di Gaza dalam melindungi rakyat kami dari cengkeraman Rezim Pendudukan, juga peran mereka dalam menghadapi virus Corona, mencerminkan tanggungjawab nasional yang tinggi dari sistem keamanan di Gaza.”

Faksi juga menambahkan, “Penangkapan ini memperlihatkan kondisi ketakutan rezim agresor atas adanya aksi Great Return March, yang membuat tentara mereka menangis di gerbang-gerbang Gaza dalam kondisi ketakutan dan menderita gangguan mental.”

“Sebuah kehormatan bagi pemuda, orang tua, wanita dan anak-anak Great Return March yang telah menorehkan sebuah epik nasionalisme dengan darah dan luka, selama dua tahun penuh, yang telah menuliskannya dengan tinta cahaya dan api kepada rezim agresor perampas dan penjajah,” imbuh mereka.

Faksi juga menyerukan, agar segenap elemen meningkatkan kewaspadaan dalam kondisi sekarang, mengingat blokade yang berkelanjutan dan kondisi yang buruk di Gaza, juga penyebaran virus Corona yang akan membuat rezim agresor meningkatkan kampanye keamanannya di Gaza.”

Sekadar informasi, otoritas nasional untuk aksi Great Return March yang dibentuk oleh faksi-faksi perlawanan, memutuskan menunda aksi pada bulan Desember lalu.