Global Times: Ilmuwan Barat Diintimidasi Agar Simpangkan Fakta Soal Corona

Share

POROS PERLAWANAN – Media China, Global Times dalam laporannya menyatakan, sebuah kampanye pemerintahan dilancarkan untuk menekan dan mengintimidasi sejumlah ilmuwan AS dan Australia yang tengah mengkaji asal-muasal virus Corona.

Dilansir Fars, sumber Global Times memberitahu bahwa ilmuwan AS sekaligus Presiden EcoHealth Alliance, Peter Daszak menerima ancaman melalui surel, kontak telepon, dan pesan di medsos. Orang-orang yang mengintimidasinya kabanyakan dari kelompok sayap kanan radikal dan penganut supremasi kulit putih.

Menurut sumber tersebut, ada sebuah kampanye politik terkoordinasi yang bertujuan untuk mengintimidasi orang-orang yang menentang versi terjadinya kebocoran di laboratorium yang melepaskan virus Corona. Umumnya kampanye ini berasal dari forum-forum sayap kanan di AS, Australia, dan Eropa, terutama Inggris.

Global Times lalu mengutip pernyataan Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin dalam jumpa pers Senin kemarin. Wengbin mengatakan, banyak ilmuwan yang masih menjaga spirit keilmuan ditekan bahkan diancam dengan pembunuhan oleh sebagian pemerintah dan ekstremis.

Biolog dari Universitas Sydney, Edward Holmes, adalah seorang ilmuwan yang ditekan oleh Pemerintah Australia agar tidak mengungkap fakta soal asal-muasal Corona. Dalam surat terbuka yang dipublikasikannya April lalu, Holmes menyatakan bahwa tak ada bukti yang menunjukkan Corona diciptakan di laboratorium Wuhan, China. Holmes adalah salah satu ilmuwan yang diintimidasi dengan dikirimi paket pos berisi peluru tajam.

Sebuah sumber melaporkan, Holmes diancam bahwa ia bisa saja lebih banyak diintimidasi jika masih mempertahankan keyakinannya soal asal virus Corona. Akibat tekanan besar yang dihadapinya, Holmes menjalani perawatan kejiwaan dan tidak sanggup melakukan riset dan pekerjaan ilmiah seperti biasa.