Jihad Islam: Produksi Senjata di Gaza dan Tepi Barat Terus Berlanjut

Share

POROS PERLAWANAN – Wasekjen Jihad Islam, Muhammad al-Handi menyatakan bahwa kondisi Perlawanan di Tepi Barat dan Gaza tidak sama seperti dahulu. Brigade al-Quds (sayap militer Jihad Islam) telah membuktikan kemampuannya dalam memukul mundur Militer Israel.

“Netanyahu berniat untuk mengilustrasikan kemenangan yang di dalamnya terdapat kekuatan prevensi. Namun rencananya di Jenin gagal dan dia tidak bisa meraih apa pun,” kata al-Handi dalam wawancara dengan al-Mayadeen, diberitakan Fars.

Rezim Zionis melancarkan agresi darat-udara besar-besaran ke Jenin pada Senin dini hari 3 Juli silam. Namun operasi militer ini hanya berlangsung hingga Selasa malam 4 Juli. Tel Aviv mengumumkan bahwa operasi itu bertujuan untuk menghancurkan basis komando faksi-faksi Perlawanan Palestina dan melenyapkan pabrik-pabrik pembuatan rudal di kamp Jenin. Namun pasukan Rezim Zionis dipaksa mundur setelah terlibat baku tembak sengit dengan para pejuang Palestina.

Menurut al-Handi, bangsa Palestina saat ini memiliki fasilitas militer yang memadai. Ia menambahkan, ”Bangsa Palestina terus membuat senjata di Gaza dan Tepi Barat. Perang melawan Israel akan berlangsung lama. Kita tahu bahwa butuh biaya besar untuk mengakhiri pendudukan di Tepi Barat. Namun kami yakin bahwa kemenangan bersama kami.”

Petinggi Jihad Islam ini menyatakan bahwa proyek Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) dalam berkompromi dan berunding dengan Israel telah gagal. “PNA tidak memiliki peran apa pun di level politik. Perannya hanya berhubungan dengan keamanan. Tapi Badan-badan Keamanan PNA menangkapi para pejuang Palestina tanpa alasan kriminal atau hukum apa pun,” tegasnya.

Baru-baru ini, media Palestina mengabarkan bahwa sejumlah pejuang Palestina telah ditangkap Badan Keamanan PNA. Menurut sumber-sumber Palestina, 5 anggota Jihad Islam telah ditangkap oleh PNA.

Al-Handi memprediksi bahwa imigrasi dari Tanah Pendudukan ke negara-negara lain akan bertambah. Ia mengatakan, ”Perkembangan regional, terutama rekonsiliasi Iran-Saudi, menguntungkan bangsa Palestina. Berbagai periode konfrontasi di Gaza dan Tepi Barat adalah mukadimah sebuah perang besar, yang di situ medan-medan (tempur) akan bersatu.”

Ia mengungkap upaya Jihad Islam untuk mendekatkan pandangan-pandangan Hamas dengan Fatah, serta menambahkan bahwa Republik Islam Iran adalah satu-satunya negara yang menyokong Perlawanan Palestina di segala level.