Kenapa Militer Israel Tak Bisa Merangsek ke Kedalaman Kamp Jenin?

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan stasiun televisi al-Alam, pakar masalah Israel, Adnan al-Afandi mengatakan, ”Balasan Perlawanan terhadap serbuan Musuh Zionis ke Jenin menunjukkan, seluruh Tepi Barat dan rakyat Palestina menyertai Jenin dan tidak meninggalkan kamp ini sendirian. Tak seperti yang dibayangkan pihak penjajah, mereka tidak bisa memisahkan Jenin dari Palestina.”

Pakar asal Palestina ini menambahkan bahwa banyak analis politik Israel yang menganggap Jenin sendirian dan diabaikan faksi-faksi Palestina. Namun operasi Israel malah membuktikan sebaliknya dan menunjukkan bahwa rakyat Palestina selalu bersama dan menyertai para pejuang Perlawanan.

“Pernyataan Hamas bahwa pelaku operasi berani syahid di Tel Aviv berafiliasi kepada faksi ini membuktikan, Perlawanan punya kemampuan untuk merespons dan bersungguh-sungguh terkait garis merah yang dideklarasikannya,” kata al-Afandi.

Ia menyebut operasi berani syahid di Tel Aviv telah membuat khawatir pihak penjajah, terutama bahwa pelakunya berasal dari kawasan Hebron di selatan Tepi Barat.

“Operasi heroik Tel Aviv dilakukan di kedalaman strategis Rezim Zionis. Hal ini memaksa pihak penjajah untuk mengakhiri operasi militer di Jenin. Kendati sebelum itu, mereka mengumumkan bahwa operasi itu tidak dibatasi waktu dan bisa saja berlangsung hingga berhari-hari.”

“Para komandan Militer Israel mengatakan, tujuan utama mereka dari operasi militer di Jenin adalah melenyapkan Perlawanan. Namun tak satu pun tujuan mereka terwujud. Semua yang dipublikasikan media-media Ibrani hanya untuk mendongkrak moral pasukan Israel. Sebab kendati Jenin mengalami kerusakan besar dan beberapa warganya gugur, Militer Israel menelan kekalahan di kamp tersebut,” tandas al-Afandi.