Lakukan Teror atas Instruksi AS, Samir Geagea Dicap Legislator Lebanon sebagai ‘Penjahat dan Pembunuh’

Share

POROS PERLAWANAN – Anggota Parlemen Lebanon dari fraksi al-Liqa al-Tashawuri, Faisal Kirami mengatakan, meski sebagian pihak berusaha mendeskripsikan Ketua Partai al-Quwwat al-Lubnaniyah, Samir Geagea sebagai negarawan, namun peristiwa Tayouneh telah menyingkap kedok dari wajahnya.

“Inilah Samir Geagea yang sebenarnya. Dia seorang penjahat, pembunuh, dan penembak jitu yang menggunakan kesempatan demi tujuan politis, meski harus menumpahkan darah. Seorang pembunuh dan penjahat tidak layak diampuni. Geagea bertanggung jawab atas kondisi yang kita hadapi di Lebanon saat ini,” kata Kirami kepada al-Mayadeen, dilansir Fars.

Kirami menyatakan, ia memercayai perangkat hukum dan Tentara Lebanon, serta meminta agar penyelidikan dilakukan segera dan transparan.

Media-media Lebanon pada Rabu 20 Oktober mengabarkan, Wali Kota kawasan al-Ghabiri Beirut, Maan Khalil mengajukan gugatan terhadap Geagea.

Kepada al-Mayadeen, Khalil berkata bahwa gugatan ini berkaitan dengan teror penembakan yang terjadi pada Kamis pekan lalu.

Ia menambahkan, gugatan ini ditujukan kepada Geagea, orang-orang yang ditangkap, dan mereka yang dinyatakan bersalah dalam kasus ini.

Harian al-Akhbar melaporkan, gugatan itu menyebut nama 10 anggota al-Quwwat al-Lubnaniyah.

Para tergugat dituduh melakukan pembunuhan, upaya pembunuhan, dan pembentukan geng-geng bersenjata.

Salah satu pengacara Lebanon juga dikabarkan telah mengirim laporan tentang Geagea dan penyelidik kasus ledakan Beirut ke Jaksa Umum Pengadilan Banding Lebanon.

Laporan itu memuat sejumlah tuduhan atas Geagea, seperti terorisme dan pendanaannya, perusakan citra negara, penyulutan kerusuhan, penghinaan, dan pelanggaran hukum Lebanon.

Pada Kamis pekan lalu, para pendukung Hizbullah dan Amal melakukan unjuk rasa damai di depan pengadilan untuk memprotes kinerja Penyelidik kasus ledakan pelabuhan Beirut, Tariq Bitar. Ketika tiba di kawasan Tayouneh pada pukul 10.45 waktu setempat, mereka ditembaki oleh para penembak jitu yang ada di atas beberapa bangunan.

Dalam insiden itu, 7 orang gugur dan 60 lainnya terluka. Hingga kini, aparat keamanan Lebanon telah menangkap 19 orang terkait teror ini. Diketahui 17 dari mereka adalah orang Lebanon dan sisanya adalah warga Suriah.

Hizbullah dan Amal menyebut Partai al-Quwwat al-Lubnaniyah pimpinan Samir Geagea sebagai pelaku kejahatan ini. Menurut mereka, Geagea mendapat instruksi dari Kedubes AS.