Libya: GNA Kuasai Bandara Tripoli, Negosiasi Militer dengan Pihak Haftar Berlanjut

Smoke rises after a shelling at Tripoli International Airport July 15, 2014. The airport sustained extensive damage after coming under shellfire which killed two soldiers, knocked out the control tower and damaged 90 percent of planes parked there. The airport area is under the control of former fighters from the western town of Zintan who have held it since the fall of Tripoli in 2011. Rival Islamist-leaning militias fought with the Zintanis in recent days but failed to dislodge them. REUTERS/Hani Amara (LIBYA - Tags: POLITICS CIVIL UNREST CONFLICT TRANSPORT)

Share

POROS PERLAWANAN – Pembicaraan militer dilanjutkan dengan tujuan mencapai gencatan senjata di Libya, pada hari Rabu, antara pihak-pihak yang terlibat konflik. PBB mengumumkan di New York dan menyebutnya sebagai “langkah pertama yang positif”.

Hal ini terjadi ketika pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui oleh PBB mengumumkan kendali atas Bandara Internasional Tripoli, yang terletak di selatan Ibu Kota Libya, setelah pertempuran sengit dengan pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar berlangsung berjam-jam.

Utusan khusus PBB, Stephanie Williams, mengadakan konferensi video dengan lima anggota delegasi Tentara Nasional Libya (pasukan Khalifa Haftar), seperti yang diumumkan oleh Juru Bicara PBB, Stephen Dujarric. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, bahwa pertemuan dengan delegasi Pemerintah Kesepakatan Nasional diharapkan dapat terlaksana dalam beberapa hari mendatang.

Dia menambahkan, bahwa negosiasi akan berlanjut pada perjanjian gencatan senjata dan pengaturan terkait, berdasarkan proposal yang diajukan oleh PBB kepada kedua delegasi pada 23 Februari. Dia mengatakan, “Misi PBB mendorong kedua pihak untuk menghentikan eskalasi dan penghentian permusuhan, yang akan memungkinkan peningkatan transportasi bantuan kemanusiaan, untuk memberikan suasana yang kondusif dalam negosiasi dan untuk menciptakan suasana kepercayaan di antara kedua pihak.”

Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libya mengumumkan pada hari Selasa, bahwa kedua pihak telah sepakat untuk melanjutkan kembali perundingan mereka setelah diskors selama lebih dari tiga bulan.

Diskusi JMC 5 + 5 (5 anggota pasukan Haftar dan 5 anggota pasukan GNA) bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen dalam Dialog Jenewa pada bulan Februari.