Mahkamah Pidana Internasional Tegaskan Fakta: Israel Mainkan Distorsi Informasi dan Kampanye Kotor Tutupi Kejahatannya terhadap Palestina

POROS PERLAWANAN – Mahkamah Pidana Internasional, atau International Criminal Court (ICC) yang berpusat di Den Haag, mengonfirmasi bahwa kampanye distorsi Israel yang menargetkan netralitas ICC, sama sekali tidak akan memengaruhi jalannya penyelidikan masalah Palestina.

Jaksa Penuntut Utama Mahkamah Pidana Internasional, Fatou Bensouda mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun twitter, bahwa Mahkamah sedang melakukan penyelidikan terhadap Palestina secara netral dan independen.

Bensouda menekankan, “Informasi yang salah dan kampanye kotor tidak akan mengubah fakta tentang pelaksanaan pekerjaan kantor saya mengenai situasi di Palestina.”

“Tuduhan yang dibuat oleh Media Israel sama sekali tidak berdasar,” tegasnya.

Penegasan Mahkamah Pidana Internasional ini mengindikasikan, bahwa mereka tetap akan bekerja mengikuti Statuta Roma.

Statuta Roma adalah traktat atau perjanjian internasional yang diadopsi di konferensi diplomatik di Roma pada tahun 1998. Fungsi utamanya adalah menentukan empat inti kejahatan internasional: genosida, kejahatan melawan kemanusiaan, kejahatan perang, serta kejahatan agresi.

Menurut Sekretaris Eksekutif PLO, Saeb Erekat “Pernyataan Jaksa Penuntut Umum Mahkamah Pidana Internasional, Fatou Bensouda, membuka jalan untuk dilakukannya investigasi peradilan terhadap pejabat-pejabat Israel, yang telah melakukan kejahatan perang terhadap Palestina.”

Erekat menegaskan bahwa “kampanye provokatif Israel terhadap Mahkamah Pidana Internasional bertujuan membuat dunia bungkam, sehingga kejahatan-kejahatan rezim zionis berlalu begitu saja, tanpa akuntabilitas dan kritik.”

“Otoritas Palestina akan mengumumkan program dan strategi penuh Kamis depan untuk menanggapi rencana Israel mencaplok sejumlah wilayah Tepi Barat yang terjajah,” pungkas Erekat.