Malaysia Tegaskan Takkan Akui Sanksi Kejam AS terhadap Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Luar Negeri Malaysia, Zambry Abdul Kadir telah menyatakan penentangan negaranya terhadap sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, dan mengatakan bahwa Kuala Lumpur tidak akan pernah mengakui sanksi-sanksi kejam tersebut.

Dalam pertemuan dengan Presiden Iran, Ebrahim Raeisi di Teheran pekan lalu, Zambry menggambarkan Republik Islam sebagai “mitra yang sangat penting” bagi Malaysia di Kawasan dan dunia Muslim.

Dia juga memuji pertemuan “positif” dengan para pejabat Iran selama kunjungannya ke Teheran pada 20-23 Agustus.

Zambry lebih lanjut menyerukan pengembangan hubungan bilateral, terutama di bidang pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Raeisi, pada bagiannya, mengatakan bahwa menyusun rencana kerja sama strategis jangka panjang antara Iran dan Malaysia akan “membuka cakrawala baru” dalam hubungan bilateral.

Dia juga menyatakan harapannya bahwa rencana kerja sama tersebut akan mengarah pada peningkatan hubungan dan pertukaran ekonomi.

Diplomat tertinggi Malaysia ini melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Iran sejak menjabat pada Desember lalu, atas undangan dari mitranya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian.

Dalam pertemuan keduanya, Zambry dan Amir-Abdollahian mengadakan pembicaraan tentang peningkatan lebih lanjut hubungan Iran-Malaysia dan beberapa masalah regional dan internasional.

Mereka juga sepakat untuk mempercepat ekstradisi para kriminal dan pertukaran tahanan.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa sebuah sesi dari Komisi Ekonomi Bersama Iran-Malaysia akan diadakan di Teheran dalam waktu dekat dan sub-komite akan mengadakan sesi reguler untuk membahas isu-isu konsuler, perdagangan, ekonomi, dan budaya serta perang melawan terorisme.

Dia mencatat bahwa upaya-upaya diplomatik sedang dilakukan untuk mengatur kunjungan Presiden Raeisi ke Kuala Lumpur dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim ke Teheran.