Media Zionis: Perilaku Turis Israel di UEA Sangat Tidak Pantas dan Memalukan

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, tingkah laku sebagian turis Israel yang berkunjung ke UEA dianggap sangat memalukan.

Harian Israel, Yedioth Ahronoth dalam laporannya menulis, usai ditekennya normalisasi hubungan UEA-Israel, lebih dari 66 ribu orang Zionis mengunjungi Dubai dan kota-kota UEA lain. Menurut harian ini, sangat penting untuk menghentikan perilaku memalukan para turis Israel saat pergi ke Dubai.

Yedioth Ahronoth menulis, para pakar pariwisata memperingatkan kelakuan tak pantas para turis Israel, terutama pencurian barang-barang milik hotel. Menurut para pakar, tindakan semacam ini akan menodai citra orang-orang Israel.

Dalam laporannya, harian ini menulis bahwa sebagian turis Israel melanggar aturan hotel dengan memasak makanan di dalam kamar. Mereka juga mengambil handuk dan sejumlah perkakas hotel. Sejumlah turis Israel bahkan mengadakan pesta-pesta yang tidak pantas di dalam hotel.

Pemilik sebuah korporasi Israel yang mengadakan tur-tur wisata, Amalia Lazarov mengatakan, ia telah memberikan peringatan terkait masalah ini. Menurutnya, jika kondisi ini terus berlanjut, situasinya akan menjadi gawat.

Lazarov menambahkan, saat ini perilaku para turis Israel menjadi bahan pergunjingan di UEA. Sebagian perusahaan yang menjalin kerja sama dengan orang-orang Israel juga bukan milik orang-orang UEA.

Seorang pakar pariwisata Israel lain mengatakan, orang-orang Zionis yang berkunjung ke UEA, terutama mereka yang berusia muda, melakukan hal-hal kurang ajar yang membuat Israel malu.

Menurutnya, baru-baru ini ia dihubungi salah seorang temannya yang bekerja di sebuah hotel di Dubai. Ia diberitahu bahwa sejumlah turis Israel di hotel itu memasak makanan di dalam kamar; sesuatu yang jelas tak boleh dilakukan di semua hotel. Hal itu membuat hotel mengusir para turis tersebut.

Seorang turis Israel yang melawat ke Dubai bersama putrinya mengaku, pemandu wisatanya memberitahu bahwa mereka berdua adalah turis Israel terakhir yang akan didampinginya. Pemandu itu menyatakan bahwa para turis Israel kerap menyulitkan dan sudah dicap buruk.