Menteri Lebanon yang Disingkirkan Saudi: Saya Apresiasi Keteguhan Perlawanan dan Pengorbanan Rakyat Yaman

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, mantan Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi menyanjung pengorbanan dan keteguhan rakyat Yaman dalam menghadapi agresi yang sudah berlangsung lebih dari 7 tahun.

Kantor berita SABA melaporkan, dalam wawancara via telepon dengan program “Ahdul Ahrar Baqi” di Radio Sanaa, Kordahi berharap gencatan senjata di Yaman berlanjut dan perdamaian serta stabilitas bisa ditegakkan di Kawasan.

Kordahi juga mengirim pesan cinta dan solidaritas kepada semua rakyat Yaman. Ia berpendapat, Yaman adalah satu negara, satu bangsa, dan satu negeri.

“Saya mengenal orang-orang Yaman. Saya tidak pernah bertanya kepada mereka apa mazhab dan afiliasi kalian atau dari mana asal kalian. Wajah mereka memancarkan kesabaran panjang. Saya berpikir, fajar sudah dekat dan kita berada di ambang fajar. Saya berharap gencatan senjata bisa berlangsung lama,” kata Kordahi.

Sembari memberi selamat kepada semua pihak karena telah menyepakati gencatan senjata, Kordahi berharap gencatan senjata ini langgeng. Ia meminta semua pihak untuk menghormati dan berkomitmen dengan gencatan senjata, sebab itu berguna bagi rakyat Yaman.

“Hati kami bersama Yaman dan rakyatnya. Waktu berakhirnya malam sudah tiba. Jika ada yang ingin saya sampaikan untuk rakyat Yaman, itu adalah kata-kata cinta, apresiasi, dan sanjungan untuk pengorbanan mereka. Saya punya harapan-harapan besar untuk meneguhkan kondisi (baik) bagi mereka. Saya ingin orang-orang Yaman kembali ke kehidupan normal, anak-anak kembali bersekolah, dan kondisi rumah-rumah sakit membaik,” imbuhnya.

Kordahi sekali lagi menyebut “perang Yaman sebagai hal sia-sia”; ucapan yang memicu amarah Saudi hingga Dubes Saudi dipanggil pulang dari Beirut dan menyulut ketegangan diplomatik antara Lebanon dan Saudi. Pada akhirnya, Kordahi terpaksa mengundurkan diri.

“Seperti yang saya katakan, semua perang itu sia-sia, termasuk perang di Yaman. Tiap perang antara orang-orang Arab dan antarsaudara adalah percuma dan sia-sia,” tandasnya.