Militer Yaman Umumkan Rincian Sukses Besar Operasi al-Nashr al-Mubin

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree pada Kamis 15 Juli memaparkan detail Operasi al-Nashr al-Mubin di Provinsi al-Baidha.

Al-Masirah melaporkan, Saree menerangkan bahwa dihidupkannya kelompok Takfiri adalah bagian dari proyek AS. Ia mengatakan, ”Kelompok-kelompok Takfiri melakukan pergerakan untuk berusaha memasuki sebagian kawasan di al-Baidha. Koalisi Agresor juga mempersenjatai mereka dan memberikan sokongan demi memudahkan puluhan Takfiri asing menyusup ke daerah-daerah tersebut.”

“Jet-jet Agresor telah melancarkan lebih dari 161 serangan udara untuk memberikan sokongan kepada kelompok-kelompok Takfiri ini dalam pertempuran. Sebagian dari kelompok Takfiri melakukan kejahatan terhadap warga al-Baidha, termasuk eksekusi. Hal ini mendorong aparat keamanan dan Tentara untuk bertindak.”

“Unit-unit dari Angkatan Bersenjata bertanggung jawab untuk melancarkan operasi di provinsi ini, dengan bantuan warga al-Baidha dan suku-suku mulianya. Unit Drone dan Rudal telah melakukan 66 operasi sepanjang Operasi al-Nashr al-Mubin. Dalam 9 operasi, Unit Rudal menggunakan rudal-rudal Badr dan Saeer.”

“Dalam 40 operasi, Unit Drone menyerang pasukan musuh, serta melaksanakan 17 operasi pengintaian dalam Operasi al-Nashr al-Mubin. Pasukan kami berhasil menargetkan tempat berkumpulnya anasir Takfiri serta merekamnya dengan audio visual,” papar Saree.

Ia menyatakan, operasi ini telah sukses merebut kembali kawasan-kawasan di atas, juga membebaskan sejumlah daerah di sekitar al-Shaumaah dan al-Zahir dengan luas total 100 km persegi.

Berdasarkan laporan Saree, sebanyak 350 orang dari anasir Takfiri dan tentara bayaran tewas dalam Operasi al-Nashr al-Mubin. Sejumlah 560 lainnya terluka dan sisanya telah kabur dari kawasan-kawasan yang mereka duduki.

“Pertempuran ini kembali menunjukkan hakikat anasir Takfiri ISIS dan al-Qaeda serta hubungan mereka dengan proyek AS yang dijalankan Koalisi Saudi. Dukungan militer, media, dan finansial untuk kelompok-kelompok Takfiri ini dalam operasi terbaru menunjukkan bahwa mereka adalah alat di tangan pasukan asing,” tandas Saree.