Otoritas Palestina: Agresi Israel atas Gaza, al-Quds, dan Jenin Lampaui Semua Garis Merah

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Jubir Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam keras serangan Israel atas Jalur Gaza yang terkepung, dengan mengatakan bahwa agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap daerah kantong pantai dan kota-kota Palestina lainnya “melintasi semua garis merah”.

Nabil Abu Rudeineh membuat komentar tersebut dalam sebuah pernyataan pada Minggu, setelah militer Israel melakukan putaran baru serangan udara terhadap berbagai daerah di Jalur Gaza, kantor berita resmi Wafa Palestina melaporkan.

Dia juga mengecam kekerasan Israel terhadap kompleks Masjid al-Aqsa di al-Quds yang diduduki dengan membiarkan pemukim menyerbu situs suci.

“Agresi Israel yang terus-menerus, baik di Masjid al-Aqsa, Jalur Gaza, Jenin, dan kota-kota dan desa-desa Palestina lainnya, melintasi semua garis merah dan merupakan upaya Israel untuk mendorong situasi menjadi lebih tereskalasi dan tegang,” kata Rudeineh.

Jubir Presiden Palestina lebih lanjut meminta masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza “sebelum terlambat”.

Dia juga mengatakan bahwa Otoritas Palestina akan melanjutkan upayanya untuk menghentikan agresi Israel terhadap rakyat Palestina dan kesucian agama mereka.

“Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sesi khusus untuk membahas serangan di Jalur Gaza dan harus bertanggung jawab dan menghentikan agresi ini,” katanya.

Rezim Israel melancarkan serangan dahsyat terhadap Jalur Gaza pada Jumat.

Sejauh ini, setidaknya 31 warga Palestina telah tewas dan hampir 250 lainnya terluka.

Menanggapi serangan udara Israel yang brutal, pasukan Perlawanan Palestina menembakkan roket ke Israel, menyalakan sirene serangan udara dan mengirim pemukim berlari ke tempat perlindungan bom.

Jihad Islam menyebut serangan balasan hanya sebagai “tanggapan awal” terhadap pertumpahan darah yang dimulai Israel, dengan Sekretaris Jenderal Gerakan Perlawanan Palestina, Ziad al-Nakhalah mengatakan bahwa musuh Israel harus bersiap konfrontasi “tanpa henti” setelah agresi.