Palestina Hilang dari Peta Google, Menlu RI: Pihak Mana pun Tak Berhak Hapus Eksistensi Palestina

POROS PERLAWANAN – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi dengan tegas menyebut bahwa Google tidak memiliki hak apapun untuk menghapus Palestina dari peta dunia, menyebut bahwa keberadaan Palestina adalah sesuatu yang mutlak.

“Seharusnya ada,” ucap Retno menanggapi hilangnya Palestina dari peta dunia buatan Google.

Retno menegaskan bahwa dunia tak perlu lagi meragukan posisi Indonesia terkait konflik Palestina-Israel. Sejak lama Indonesia selalu berada di belakang Palestina dan menentang penjajahan Israel, terang Retno, menambahkan bahwa tidak ada pihak manapun yang bisa menghilangkan eksistensi bangsa Palestina di dunia.

“Tidak ada hak orang lain, siapa pun dia, untuk begitu saja menghapus hak eksistensi Palestina, dan Indonesia termasuk satu dari banyak negara yang akan terus berusaha membela eksistensi Palestina,” kata Menlu seperti dikutip dari Republika.

“That’s all,” tegasnya. “It’s very obvious.”

Dukungan terhadap hak-hak bangsa Palestina juga menjadi agenda Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.

Belakangan, Indonesia makin tegas menentang rencana aneksasi Tepi Barat yang dicetuskan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersama koleganya Donald Trump.

Rencana aneksasi tersebut banyak ditentang karena dianggap melanggar ketentuan hukum internasional.

Menurut laporan BBC, Israel mengklaim hak historis dan relijius atas wilayah Tepi Barat sebagai tanah leluhur orang Yahudi.

Tepi Barat mulai diduduki oleh rezim Tel Aviv sejak perang 1967. Sebelumnya, wilayah tersebut menjadi hak penuh Palestina.

Sekitar dua hingga tiga juta rakyat Palestina bermukim di sana. Sementara itu, sekitar 430 ribu warga Israel juga tinggal di wilayah yang sama di sejumlah permukiman hasil okupasi Tel Aviv.