Pemimpin Ansharullah: AS dan Israel Lakukan ‘Kejahatan Abad Ini’ di Gaza

Share

POROS PERLAWANAN– Dalam pidato pada Kamis malam 14 Maret, Pemimpin Ansharullah Sayyid Abdulmalik Badrudin al-Houthi menyinggung perkembangan regional, terutama agresi AS-Israel ke Gaza. Ia mengatakan,”Jumlah syuhada dan korban luka sangat mengerikan. Hal ini merupakan aib bagi dunia yang mengaku beradab.”

Dilansir Fars, al-Houthi mengutarakan kekhawatirannya atas sejumlah warga Gaza yang meninggal lantaran kehausan. “Sedikit bantuan yang diterjunkan dari udara oleh pesawat bagi warga Gaza adalah sandiwara AS untuk menghinakan kemuliaan bangsa Palestina,” tandasnya.

Ia menilai, AS dan Israel benar-benar telah melakukan “Kejahatan Abad Ini”, lalu mengtakan,”Ditinggalkannya bangsa Palestina oleh Muslimin, terutama negara-negara Arab, telah menyebabkan terjadinya Kejahatan Abad Ini. AS juga mendorong berlanjutnya kejahatan Israel dengan menghalangi penghentian perang dan bersikeras untuk melanjutkan blokade.”

“AS bertindak dengan kemunafikan, sebab tidak ada pembukaan perlintasan darat sepenuhnya, atau perlintasan laut untuk memenuhi kebutuhan darurat. Dengan mengirim bantuan via udara atau membangun pelabuhan, AS berusaha mendramatisir pengiriman bantuan. Tapi faktanya kelaparan masih berlanjut (di Gaza).”

Al-Houthi menyatakan bahwa di antara lebih dari 50 negara Muslim, hanya Republik Islam Iran yang mengirim senjata untuk Perlawanan Palestina.

“Perlawanan Palestina berada di garis depan dan mewakili Muslimin dalam perang ini. Sebagian rezim Arab tak hanya meninggalkan Perlawanan Palestina sendirian, bahkan juga berupaya mencantumkannya dalam daftar terorisme.”

“Rakyat Palestina masih berkomitmen untuk bertahan di Jalur Gaza, meski Israel berusaha untuk membuatnya tidak bisa ditinggali.”

AL-Houthi menyatakan bahwa ratusan ribu orang Zionis mengalami depresi, lalu menambahkan,”Kita semua harus tahu bahwa Israel adalah musuh semua Muslimin. Kebiadaban AS terhadap bangsa Palestina adalah barbarisme yang berakar pada kebijakan Washington melawan Umat Islam.”

Menurutnya, jika Muslimin tidak mengibarkan bendera jihad untuk membela Gaza, siapa lagi yang akan melakukannya?

“Kapan Muslimin akan bertindak? Harus separah apakah situasi di Gaza agar Muslimin mengambil tindakan? Apakah kita harus menantikan kejadian-kejadian yang lebih memilukan?” tandasnya.