Pemimpin Ansharullah: AS dan Israel ‘Musuh Sejati’ Umat Islam

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Pemimpin Gerakan Perlawanan Ansharullah Yaman menyebut Amerika Serikat dan rezim Israel sebagai “musuh nomor satu” bagi umat Islam di seluruh dunia.

“Amerika dan Israel mencoba untuk menyalahgunakan masalah yang ada di dalam umat [Muslim internasional] untuk melanjutkan plot mereka sendiri,” kata Abdul-Malik al-Houthi pada Selasa 1 Februari saat menerima delegasi suku dari seluruh Yaman.

“Israel dan tentara bayarannya menganggap bangsa Yaman sebagai musuh bersama mereka,” tambahnya.

Al-Houthi mengacu pada negara-negara Arab regional yang telah memasuki perjanjian normalisasi dengan rezim Israel dan, sejak saat itu, telah mencoba untuk mengambil hati rezim pendudukan dengan menyelaraskan posisi mereka dengannya.

“Posisi [bermusuhan] yang Uni Emirat Arab, rezim Zionis, dan Arab Saudi [adopsi] terhadap rakyat Yaman selama pertemuan mereka sangat jelas,” kata pemimpin Houthi.

UEA adalah salah satu negara regional yang menormalkan hubungannya dengan rezim Israel melalui apa yang disebut “Kesepakatan Abraham” yang dimediasi Washington pada Agustus 2020.

Beberapa negara lain mengikutinya. Arab Saudi belum mencapai kesepakatan normalisasi eksplisit dengan Tel Aviv, tetapi pernah menerima mantan Perdana Menteri rezim pendudukan Benjamin Netanyahu dan baru-baru ini membuka wilayah udaranya untuk penerbangan Presiden Israel, Isaac Herzog menuju UEA.

Al-Houthi menyerang standar ganda Riyadh dalam berurusan dengan rezim pendudukan dan orang-orang Yaman, menanyakan mengapa Kerajaan membuka langitnya untuk pesawat pejabat Israel, tetapi pada saat yang sama melarang orang-orang Yaman bepergian ke dalam wilayah Kerajaan.

Sementara itu pada Selasa, Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, mengulangi ancaman yang dia lontarkan pada UEA minggu lalu, yang telah memperingatkan bahwa -dengan keterlibatan berkelanjutan Emirat dalam perang- Dubai Expo 2020 yang populer di negara itu mungkin menjadi target berikutnya dari serangan balasan Yaman.

“Agar aman… kami ulangi sarannya,” tulis Brigjen Yahya Saree dalam tweet yang memasukkan #Expo sebagai satu-satunya tagar.

Tepatnya pada pekan lalu, Saree mengimbau para peserta Dubai Expo untuk “mengubah” tujuan mereka.

Dalam waktu satu bulan, tentara Yaman bersama sekutunya dari komite populer telah melakukan beberapa putaran serangan balasan terhadap sasaran di Dubai dan Ibu Kota Emirat, Abu Dhabi.

Sana’a juga telah memperingatkan Abu Dhabi bahwa serangan balasan akan sangat “menyakitkan” jika UEA gagal menghentikan keterlibatannya dalam perang yang dipimpin Saudi.