Pemimpin Tertinggi Iran: Kekalahan Rezim Zionis di Gaza adalah Fakta

Share

POROS PERLAWANAN – Dikutip dari Tasnim, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei saat menyampaikan pidato usai kunjungannya ke markas IRGC untuk menyaksikan peluncuran rudal Hipersonik terbaru milik Iran, FATTAH 2, menyatakan keyakinannya akan janji Tuhan dan berharap di masa depan tetap mampu memenuhi tugas Republik Islam, khususnya dalam membela Palestina.

Pada kesempatan yang sama, Sayyid Ali Khamenei menegaskan bahwa kekalahan rezim Zionis di Gaza adalah sebuah fakta. Terbukti, meskipun terjadi pengeboman besar-besaran di Gaza, rezim Zionis sejauh ini gagal mencapai tujuannya.

Seperti diketahui, Israel sejak awal mengatakan bahwa tujuannya adalah menghancurkan Hamas dan membumihanguskan kelompok Perlawanan Palestina, namun setelah lebih dari 40 hari menggunakan seluruh kekuatan militernya, rezim penjajah ini belum dapat melakukan hal tersebut.

Menurut Sayyid Ali Khamenei, aksi Israel menyerang dan menghancurkan rumah sakit atau rumah penduduk bukanlah kemenangan, karena kemenangan berarti mengalahkan pihak lain, yang sejauh ini belum mampu dicapai oleh rezim Zionis dan tidak akan mampu diraih di masa depan.

Ketidakmampuan ini berarti juga ketidakmampuan Amerika dan negara-negara Barat, dan kini seluruh dunia dihadapkan pada kenyataan bahwa sebuah rezim dengan fasilitas dan peralatan militer yang lengkap dan canggih belum mampu mengatasi Kelompok Perlawanan Palestina, yang tidak mempunyai kekuatan dan peralatan militer seperti mereka.

Beberapa Pemerintahan Islam tampaknya mengutuk kejahatan rezim Zionis di majelis internasional, dan beberapa lainnya belum mengecamnya, tentunya hal ini tidak dapat diterima.

Tugas utama Pemerintah-pemerintah Islam adalah memutus arteri dan aliran vital rezim Zionis dan mencegah mereka untuk menyuplai kebutuhan energi dan logistik rezim Zionis.

Negara-negara Islam harus memutuskan hubungan politik mereka dengan rezim Zionis setidaknya untuk jangka waktu terbatas.

Bangsa-bangsa lain juga tidak boleh membiarkan penindasan terhadap bangsa Palestina dilupakan dengan terus melakukan pertemuan dan demonstrasi seperti saat ini.