Penuh Keyakinan, Sekjen Hizbullah Tegaskan Akhir Israel Sudah Dekat

Share

POROS PERLAWANAN – Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah menegaskan bahwa tak ada masa depan yang bisa digambarkan untuk Israel. Sebab itu, Israel disebut sebagai “rezim temporer”, katanya kepada stasiun televisi al-Mayadeen.

“Kami melihat akhir riwayat Israel sangat dekat. Ini bukan prediksi atau mimpi, namun bedasarkan statistik yang ada. Lihatlah berapa jumlah orang Israel yang memiliki kewarganegaraan ganda dan bersiap hengkang. Tidak butuh 40 musim semi lagi untuk kita bisa melihat akhir Israel. Adegan berakhirnya Israel dalam gambaran saya adalah penduduknya berhamburan ke arah bandara, pelabuhan, dan perlintasan perbatasan. Dinamika internasional juga sangat berpengaruh dalam berakhirnya riwayat Israel,” jelas Sayyid Nasrallah, diberitakan Fars.

Terkait Perang Pedang al-Quds, ia mengatakan, ”Dalam perang ini, kami memberikan semua informasi yang dimiliki Hizbullah kepada pihak Palestina melalui sebuah ruang komando gabungan. Ada koneksi antara Poros Perlawanan. IRGC juga hadir di ruang komando gabungan ini.”

Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa tidak ada negara Arab yang membantu Hamas sebesar bantuan Suriah untuk faksi tersebut.

“Kami di Hizbullah mengerahkan upaya maksimal agar faksi-faksi Perlawanan bersatu. Saudara-saudara kami di Hamas menyimpulkan bahwa mereka tidak bisa memunggungi Suriah, sebab negara ini adalah bagian dari Poros Perlawanan,” kata Sayyid Nasrallah.

Sekjen Hizbullah juga berbicara tentang Republik Islam Iran dan sebab-sebab dukungan negara ini untuk Palestina. Ia menjelaskan, ”Jika Iran menghendaki, bisa saja ia memainkan peran sebagai Polisi Kawasan seperti dahulu dan meningkatkan pengaruhnya. Yang perlu dilakukan Iran hanyalah berdamai dengan AS dan menarik dukungannya dari Palestina, sebagaimana yang dilakukannya dahulu (sebelum Revolusi).”

“Republik Islam membantu Palestina berdasarkan prinsip keyakinan dan kemazhaban. Iran tidak berharap mendapat apresiasi atas semua (dukungan untuk Palestina) itu. Dukungan untuk Palestina bukan demi menanamkan pengaruh di Kawasan. Iran tidak pernah menuntut apa pun dari saya, baik terkait Lebanon atau Kawasan. Iran membantu Irak dan Suriah demi menghalangi penyebaran ISIS. Dukungan Iran untuk para sekutu dan sahabatnya tidak berarti dominasi atas mereka,” tandasnya.