Peringatan Baru Pentagon: Pangkalan Militernya Rentan Bahaya, AS Terancam Kalah Total dalam Perang Lawan China

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, para petinggi Pentagon baru-baru ini memperingatkan, Tentara AS akan kalah melawan China dalam pertempuran yang mungkin terjadi di Samudera Pasifik.

Menurut laporan Daily Mail, para pejabat Pentagon menilai AS cenderung rentan di hadapan China. Tiap serangan apa pun dari China akan menimbulkan kerugian cukup besar di pihak AS.

Menurut sebuah evaluasi dari Pentagon, jika China pada tahun 2030 nanti memiliki kapal selam perang, kapal induk, dan kapal-kapal perusak baru, Tentara AS akan menderita kekalahan total.

Namun para pakar Pentagon menyatakan, ancaman itu bisa jadi lebih cepat terwujud sebelum 2030.

Pangkalan-pangkalan AS di Samudera Pasifik kini berada dalam bahaya, sebab China telah memperkuat kemampuan rudal jarak menengahnya. Dalam kondisi ini, Washington perlu mencemaskan Pulau Guam, tempat tiga pangkalan AS berada.

Menurut seorang pejabat Pentagon, China telah dilengkapi dengan rudal-rudal jarak jauh antikapal dan ultrasonik, yang kecepatannya lima kali lipat rudal-rudal konvensional.

Pentagon mengakui, jika China menyerang Taiwan, AS tidak akan mampu berbuat banyak untuk melindungi Taiwan. Seperti diketahui, Taiwan adalah salah satu isu paling panas dalam konflik Beijing-Washington.

Direktur Divisi Kekuatan China di Pusat Studi Strategis Washington, Bonnie Glaser, menyatakan, China dianggap Pentagon, Kemenlu AS, dan Gedung Putih sebagai “ancaman terbesar.”

Berdasarkan foto-foto satelit terbaru, China telah menempatkan sejumlah pesawat peringatan dini dan antikapalselam di perairan Laut China Selatan.

Tentara China dikabarkan telah menyiagakan pesawat peringatan dini KJ-500, pesawat pengintai KQ-200, dan pesawat antikapalselam Y-8 di Pulau Yongshu di perairan Laut China Selatan.

Menurut situs Defense-Aerospace, langkah China ini merupakan reaksi terhadap meningkatnya aktivitas militer AS di kawasan tersebut.

Seorang pakar China menegaskan, Beijing berhak menempatkan perangkat pertahanan demi mengantisipasi ancaman di depan mata.