POROS PERLAWANAN– Media-media Zionis memprediksi bahwa berbarengan dengan berlangsungnya demo besar-besaran di tengah situasi keamanan saat ini, ada kemungkinan perang saudara akan terjadi di Tanah Pendudukan.
“Bayangkan apa yang akan terjadi ketika masyarakat turun ke jalanan, sementara masih ada perang yang masih berkobar di latar belakang mereka. Jalanan berpotensi untuk berkobar dan meledak,” tulis Haaretz, al-Alam melaporkan.
“Para pemrotes akan dianggap sebagai pengkhianat yang menikam bangsa dan tentaranya dari belakang. Mereka akan ditindak tegas, terutama karena jalanan penuh dengan senjata-senjata otomatis dan pistol-pistol yang dibagi-bagikan atas dasar faktor politis.”
Harian Israel ini mendeskripsikan Kabinet Benyamin Netanyahu sebagai “mimpi buruk yang berkuasa.” Haaretz menyindir, Kabinet ini telah “mengumbar berbagai janji dan hasil-hasilnya telah terlihat di akhir tahun.”
“Kabinet Israel sekarang sibuk memastikan perang permanen di Gaza dan perbatasan utara, serta mengobarkan Tepi Barat. Kelanjutan Kabinet ini bergantung kepada berlangsungnya perang hingga selamanya.”
Haaretz mengungkap krisis-krisis yang dimulai dari orang-orang yang tewas serta tenggelamnya Israel di rawa Gaza dan perbatasan Lebanon hingga ditumbalkannya para tawanan Israel. “Tahun 2024 akan menjadi tahun buruk dan kelam,” tulisnya.
Harian Zionis juga menyinggung krisis ekonomi yang dihadapi Israel, serta menegaskan bahwa krisis ini akan berujung kepada gelombang protes baru.
“Sebuah versi dari perang saudara di ambang kemunculan. Kemenlu dalam satu putaran tiga bentuk akan tercabik-cabik.”
“Pekan ini, Polisi kembali bekerja sebagai milisi untuk (Itamar) Ben-Gvir sama seperti sebelum 7 Oktober.”
Dalam beberapa hari terakhir, puluhan ribu pemukim Zionis menyambut seruan unjuk rasa besar-besaran dan turun ke jalanan Tel Aviv. Mereka menuntut pemulangan para tawanan, penggulingan Kabinet Netanyahu, dan penyelenggaraan Pemilu baru secepatnya.