Perlawanan Palestina Tegas Tolak Permintaan Israel Lakukan Pertukaran Tawanan Tanpa Gencatan Senjata Komprehensif

Share

POROS PERLAWANAN – Sebuah Ibu Kota di Eropa menjadi tuan rumah perundingan rahasia antara delegasi Israel dan Qatar mengenai kesepakatan pertukaran tahanan baru dengan kelompok Perlawanan Palestina, harian Saudi Elaph melaporkan pada 12 Desember.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, kedua delegasi sedang mengerjakan kesepakatan yang berupaya untuk membebaskan “wanita Israel, anak-anak, orang tua dan pemuda sipil Israel, selain tiga perwira senior di tentara Israel” yang ditangkap oleh Hamas.

Sumber tersebut menambahkan bahwa sebagai imbalan atas para tawanan di Gaza, Israel akan membebaskan sekitar 300 tahanan Palestina, mencakup sepuluh tahanan lanjut usia yang menjalani hukuman lama, termasuk Marwan Barghouti, pemimpin sayap militer Fatah, Tanzim.

Elaph melaporkan bahwa delegasi Israel terdiri dari perwira Mossad, perwakilan tentara Israel yang bekerja di kantor kepala Divisi Intelijen Militer, dan seorang “psikolog dan spesialis dalam urusan negosiasi”.

Outlet berita Saudi juga mengatakan bahwa di antara anggota delegasi tersebut terdapat anggota Mossad yang memiliki hubungan kuat dengan Qatar, termasuk mereka yang memiliki hubungan dagang dengan Qatar melalui perusahaan asing.

Negosiasi sedang diadakan di Ibu Kota Eropa yang tidak disebutkan namanya karena kritik yang muncul di Qatar atas kunjungan pemimpin Mossad Israel baru-baru ini ke Doha.

Namun, anggota Jihad Islam Palestina, Ali Abu Shaheen mengatakan kepada Al-Mayadeen bahwa segala sesuatu mengenai kesepakatan pertukaran tahanan akan dilakukan setelah gencatan senjata yang komprehensif.

Kelompok Hamas juga mengatakan bahwa “tidak ada negosiasi yang sedang berlangsung, dan tidak ada pertukaran tahanan selama agresi Israel di Gaza terus berlanjut”.

Seluruh faksi Perlawanan Palestina tetap mempertahankan tuntutannya untuk membebaskan setiap tahanannya dengan imbalan sisa tahanan Israel yang ditahan di Gaza.