Petinggi Ansharullah Tanggapi Antek Asing Pro-Normalisasi yang Sebar Isu dan Syubhat Soal Dukungan Yaman untuk Palestina

Share

POROS PERLAWANAN– Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali al-Houthi menjawab sejumlah syubhat dan isu terkait sikap Sanaa yang membela warga Palestina dan Perlawanan di Gaza.

Diberitakan Fars, al-Houthi melalui cuitan di medsos X menyatakan, sejumlah antek asing dan pihak pronormalisasi berusaha menyebarkan isu dan syubhat terkait dukungan Yaman untuk Palestina.

Menanggapi klaim bahwa operasi-operasi yang dilakukan Yaman sama sekali tidak efektif, al-Houthi menulis,”Silakan buat kami malu (lakukan tindakan yang lebih hebat). Siapa pun yang bisa melakukan operasi yang lebih kuat, kami akan berterima kasih kepadanya. Kami menyanjung siapa pun yang melakukan sesuatu untuk mendukung warga tertindas Gaza.”

“Jika ada yang berkata bahwa operasi-operasi ini dilakukan demi meraih popularitas domestik, kami katakan bahwa kita tidak sedang berada dalam masa kampanye. Tapi jika kalian berpikir demikian, kalian bisa ikut berkompetisi,” cuit al-Houthi.

“Inilah sikap kami. Ini adalah pelaksanaan tugas yang sudah dideklarasikan Sayyid Abdulmalik Badrudin al-Houthi sejak lebih dari satu dekade, yaitu ketika ia menyampaikan ucapan terkenal ini:’Kami dengan tulus menyatakan, Allah juga mengetahuinya, bahwa kami akan bahu membahu bersama kalian (Palestina).’”

Al-Houthi juga mendukung perimbangan yang digulirkan Sayyid Hasan Nasrallah beberapa waktu lalu dan menegaskan,”Siapa pun yang ingin mengetahuinya, hendaknya ia menelaah ucapan-ucapan Pemimpin kami, di situs al-Bayyinat dan selainnya., termasuk pidato terbarunya tentang Operasi Badai al-Aqsa.”

“Mereka menuding bahwa operasi-operasi (Ansharullah) ini mengancam kepentingan Yaman. Kami katakan bahwa kepentingan Yaman adalah menentang agresi dan blokade AS-Saudi-UEA dan para sekutu mereka, yang berlanjut hingga hari ini. Blokade ini menyebabkan krisis kemanusiaan dan derita besar bagi rakyat kita, sehingga PBB pun menilainya sebagai bencana kemanusiaan terbesar di Yaman yang belum pernah disaksikan dunia hingga sekarang.”

“Sebagian berkata bahwa yang dilakukan Angkatan Bersenjata Yaman adalah pelanggaran hukum internasional. Mereka menuding kami bertanggung jawab atas dampak-dampaknya. Kami menjawab bahwa agresi negara-negara agresor AS-Saudi-UEA telah mencabik-cabik hukum internasional ini. Andai hukum ini masih aktif, agresi dan blokade sudah berhenti sejak lama. Andai hukum ini masih berlaku, Israel tidak akan menghancurkan Gaza seperti sekarang.”

Soal tudingan bahwa yang dilakukan Ansharullah adalah terorisme dan pembajakan di laut, al-Houthi menjawab,”Terorisme terbesar adalah yang dilakukan AS dengan jet, rudal, dan Koalisinya, yang telah membunuh anak-anak, wanita, warga sipil, dan selain mereka serta menargetkan kawasan-kawasan sipil. AS adalah terorisme itu sendiri. Terorisme-lah yang menciptakan perang dan terlibat perang tanpa legalitas apa pun. Bangsa Yaman telah melihat bagaimana kapal-kapal mereka dibajak oleh Koalisi Agresor dan dibawa ke Jeddah, Jibouti, dan tempat-tempat lain. Bangsa Yaman menderita karena blokade keji, yang merupakan bentuk nyata terorisme.”