PLO Minta Eropa Buktikan Tolak Aneksasi Israel dengan Langkah Nyata, Bukan Sekadar Retorika

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) telah meminta Eropa untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk mencegah rezim Israel dari melanjutkan rencananya membangun ratusan unit permukiman ilegal baru di wilayah E1 di Tepi Barat yang diduduki.

“Kami menyambut surat protes yang ditandatangani oleh Perwakilan Uni Eropa dan 15 Duta Besar Eropa [beberapa hari yang lalu] terhadap rencana Israel untuk memulai konstruksi permukiman ilegal di Givat Hamatos dan mungkin di Area E1 di pinggiran al-Quds yang diduduki,” kata anggota Komite Eksekutif PLO, Hanan Ashrawi.

“Namun demikian, kami percaya bahwa Uni Eropa dan para utusan harus mengadopsi langkah-langkah praktis yang akan mencegah Israel dari menginjak jalur ilegalitas, impunitas, dan perampasan tanah. Oposisi retoris tidak menghentikan Israel. Faktanya, Israel bersikeras untuk melanjutkan tindakan kriminalnya karena yakin bahwa oposisi verbal tidak akan berubah menjadi tindakan praktis,” tambahnya.

Pejabat senior PLO itu lebih lanjut menyoroti bahwa rencana Israel akan memisahkan al-Quds dari lingkungan alami Palestina, dan membagi Tepi Barat menjadi dua.

“Sementara komunitas internasional prihatin dengan kemungkinan aneksasi [Tepi Barat], Israel mengimplementasikan skema di lapangan tanpa halangan,” tegas Ashrawi menunjukkan bahwa penolakan verbal tidak berpengaruh apa pun di lapangan.

Dia mendesak negara-negara Eropa “untuk tidak membiarkan Israel melakukan tipu muslihat ini. Prinsip akuntabilitas dirusak … selama Israel diberikan keleluasaan untuk melanjutkan pelanggaran beratnya atas hak-hak Palestina dan hukum internasional”.