Poros Perlawanan Palestina: Kelambatan Israel Cabut Blokade Bisa Picu Konfrontasi Baru

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, faksi-faksi Poros Perlawanan Palestina pada peringatan ke-7 Perang 2014 (8 Juli hingga 26 Agustus) menyatakan, segala bentuk penundaan dan kelambatan Rezim Zionis untuk mencabut blokade atas Gaza akan kembali menyulut api amarah Poros Perlawanan dan memicu pertempuran baru.

Dalam statemen mereka disebutkan, ”Perlawanan legendaris bangsa Palestina dalam menghadapi mesin perang terkuat di Kawasan adalah saksi nyata akan keteguhan kaum pejuang ini di negeri mereka, juga bukti atas kegagalan semua opsi untuk menundukkan tekad bangsa besar ini.”

“Perang Pedang Quds masih berlanjut. Jari kami masih tetap berada di pelatuk senjata hingga pembebasan negeri Palestina seutuhnya dan kepulangan para pengungsi Palestina.”

Faksi-faksi Poros Perlawanan Palestina menegaskan, ”Kegagalan Rezim Penjajah dalam melucuti senjata Poros Perlawanan, atau kekalahan mereka di tahun 2014 di Gaza, adalah kemenangan nyata Poros Perlawanan, yang tetap teguh berjuang dengan semua kekuatan meski diblokade.”

“Rezim Penjajah tidak akan berhasil mencuri kemenangan yang diperoleh Poros Perlawanan dalam Perang Pedang Quds, yang mereka lakukan dengan cara memperketat blokade, menutup perlintasan, dan mempersulit kehidupan warga di Gaza.”

“Kami memperingatkan kepada musuh bahwa konsekuensi penundaan pencabutan blokade dan rekonstruksi Gaza adalah ledakan (perang).”

Dalam agresi terbaru ke Gaza beberapa waktu lalu, Rezim Zionis telah menewaskan 255 warga Palestina, termasuk 66 anak, 39 wanita, dan 17 orang lanjut usia. Agresi itu juga melukai 1.948 orang lainnya.

Setelah perang berhenti, faksi-faksi Poros Perlawanan Palestina dan Rezim Zionis meneken kesepakatan awal gencatan senjata di bawah pengawasan Mesir. Kedua pihak ditetapkan untuk menyepakati penguatan gencatan senjata.

Hingga kini, Israel mengajukan sejumlah syarat untuk mewujudkan kesepakatan final. Salah satunya adalah pembebasan 4 serdadu Israel sebagai prasyarat rekonstruksi Jalur Gaza. Namun Poros Perlawanan Palestina menolak mentah-mentah syarat tersebut.