Raja Maroko Tak Balas Telepon Macron, Juga Tolak Bantuan Prancis dan Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Maroko, yang sejak Jumat lalu bergelut dengan dampak destruktif gempa besar yang melanda negara tersebut, menolak tawaran bantuan Prancis. Raja Maroko juga tidak menanggapi kontak telepon dari Presiden Emmanuel Macron.

Dikutip Fars dari harian Maroko, Assahifah, Raja Maroko, Mohammad VI tidak merespons telepon dari Macron, yang menghubunginya untuk berbelasungkawa atas tewasnya ribuan korban gempa dan menawarkan bantuan Paris untuk mencari para korban yang masih hilang.

Menurut kutipan Assahifah dari sumber-sumber tepercaya, saat Macron berada dalam pesawat menuju tempat KTT G-20 di New Delhi, ia meminta bicara dengan Raja Maroko. Namun Mohammad VI menolak panggilan teleponnya.

Hal ini mendorong Macron di laman medsos X mengutarakan simpatinya untuk rakyat Maroko dan menulis, ”Kita harus berduka atas gempa besar yang melanda Maroko. Prancis siap memberikan bantuan perdana”.

Harian Maroko ini menyatakan bahwa masalah tidak berhenti pada penolakan panggilan telepon Macron saja, sebab hingga kini Rabat menolak bantuan dari Paris.

“Otoritas Maroko mengabaikan semua permintaan Prancis untuk memberikan bantuan penyelamatan atau mengirim tim spesialis pencari korban yang hilang di bawah reruntuhan akibat gempa”, tulis Assahifah.

Meski Otoritas Maroko menerima berbagai pesan dari pihak Prancis, baik lembaga Pemerintahan maupun LSM, untuk memberikan bantuan, Rabat hingga Minggu pagi kemarin masih mengabaikan tawaran-tawaran tersebut.

Statemen Ketua LSM Secouristes Sans Frontieres, Arnaud Fraisse bahwa Maroko menghalangi pengiriman tim penolong (dari Prancis) adalah bukti pengabaian Rabat kepada tawaran Paris.

“Maroko hingga kini menerima bantuan dari 4 negara, yaitu Spanyol, Britania, Qatar, dan UEA. Namun menolak bantuan beberapa negara lain, terutama Prancis”, tulis harian Maroko, al-Yaoum24.

Kemenlu Maroko pada Minggu kemarin secara resmi juga menolak tawaran bantuan dari Israel. Kanal 7 Israel pada Minggu malam mengabarkan, Maroko memberi tahu Rezim Zionis bahwa “saat ini tidak membutuhkan bantuan Israel”.

Gempa besar pada Jumat sore lalu telah menewaskan lebih dari 2 ribu orang. Media-media Maroko pada Minggu malam memberitakan bahwa jumlah korban jiwa bertambah menjadi 2.122 orang.