Rakyat Ukraina Sudah Jemu Berperang, para Istri Protes Masa Tugas Berkepanjangan para Suami di Medan Perang

Share

POROS PERLAWANAN– Diberitakan Tasnim, NTV dalam laporannya menyatakan, para wanita Ukraina terus memprotes masa tugas suami-suami mereka yang seolah tidak berakhir.

Laporan ini menyebutkan, Olexandr sebenarnya adalah seorang dosen. Dia sudah bertempur di medan perang melawan Rusia selama lebih dari 1,5 tahun. Istri Olexandr berkata bahwa para serdadu Ukraina sudah letih berperang.

Saat suami Antonina Danylevich pada Maret 2022 bergabung dengan Militer Ukraina, dia ikut dalam antrean panjang untuk mendaftarkan diri. Di masa itu, para pria Ukraina berbondong-bondong mengajukan diri untuk membela negara mereka di hadapan Rusia.

Namun Danylevich mengatakan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi antrean panjang. Istri Olexandr ini mengaku, saat suaminya bersama puluhan ribu orang pergi ke medan perang, ia menganggapnya sebagai sebuah anugerah. Namun saat ini, Danylevich merasa sulit untuk menerima kepergian suaminya.

“Sejak Olexandr bertugas, dia hanya menghabiskan cuti 25 hari di rumah. Dua anak saya ini tumbuh tanpa kehadiran ayah mereka,” kata Danylevich.

Di musim gugur, Danylevich menandatangani petisi yang ditujukan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Petisi itu diteken oleh sekitar 25 ribu orang. Mereka mendesak agar para serdadu diberi waktu istirahat dari tugas.

Danylevich telah menyiapkan rumahnya untuk musim dingin. Ia berkata,”Saya dilanda depresi. Saya tahu tantangan-tantangan di musim dingin, ketika hujan salju turun dengan deras atau ketika listrik padam. Saya harus sendirian membiasakan diri dengan itu.”

Ia mengatakan bahwa banyak wanita yang mengkonsumsi pil tidur dan obat penenang. Kelompok Danylevich berunjuk rasa untuk pertama kalinya di Kiev guna menuntut pembatasan masa tugas serdadu. Para pertengahan November, mereka juga kembali mengadakan unjuk rasa. Salah satu pengunjuk rasa membawa plakat bertuliskan: “Suami dan ayahku sudah memberi kesempatan kepada yang lain untuk menyiapkan diri. Sekarang saatnya kita mengganti personel!”