Rusak Situasi Gencatan Senjata, Israel Luncurkan Operasi ’48 Jam Tangkap 500 Warga Palestina’

Israeli soldiers detain a wounded Palestinian stone thrower after infiltrated members of the Israeli security forces shot at fellow protesters during clashes in Beit El, on the outskirts of the West Bank city of Ramallah, on October 7, 2015. New violence rocked Israel and the Israeli-occupied West Bank, including a stabbing in annexed east Jerusalem, even as Israel and Palestinian president Mahmud Abbas took steps to ease tensions. AFP PHOTO / ABBAS MOMANI

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Quds News Network, terhitung sejak Senin, 24 Mei dan selama 48 jam ke depan, Israel telah menyatakan niatnya untuk menangkap 500 warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan 1948 untuk “pembalasan”.

Kampanye penangkapan berjudul “Operasi Hukum dan Ketertiban” akan dilaksanakan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap apa yang diidentifikasi sebagai “bank target”.

Menurut pernyataan dari organisasi pemuda Palestina, ribuan pasukan keamanan Israel dari semua unit dan brigade, termasuk patroli perbatasan yang terkenal kejam dan brigade cadangan, dikerahkan untuk melakukan operasi kekerasan terhadap masyarakat di desa dan kota Palestina.

Sebagian pernyataan itu berbunyi: “Ini adalah deklarasi perang. Israel akan menyerbu lebih dari 500 rumah untuk menculik anak-anak dan remaja kita. Ini bukan hanya ‘upaya untuk meneror’, atau ‘kebijakan penjualan rasa takut’, ini adalah deklarasi perang yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga Palestina di Israel, dan akan dilaksanakan di bawah keheningan yang memalukan. Rakyat kita harus mengambil tindakan sekarang untuk melawan perang ini, dunia harus bergerak sekarang. Sekarang sebelum penjahat menyerang lingkungan dan komunitas kami”.

Ribuan pasukan Israel melakukan penangkapan dengan kekerasan, menendang pintu, menganiaya keluarga dan menahan warga Palestina.

Dikatakan bahwa kampanye ini merupakan upaya untuk mengintimidasi dan “mendisiplinkan” mereka yang berpartisipasi dalam Perlawanan Bersatu untuk keadilan dan pembebasan.

Warga Palestina mengatakan ini adalah cara proyek kolonial penjajah untuk mencoba menghancurkan semangat, perlawanan, dan ketahanan rakyat.