Rusia: Dari Suriah, Libya dan Negara Lain, Teroris ISIS Binaan AS Mulai Pindah ke Afghanistan

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, dalam kelanjutan peringatan-peringatan Moskow tentang situasi di Afghanistan, Tentara Rusia mengabarkan bahwa para teroris ISIS telah pindah ke Afghanistan dari negara-negara lain.

Kantor berita Interfax melaporkan, Tentara Rusia pada Rabu 28 Juli mengumumkan, petempur ISIS tengah berpindah dari Suriah, Libya, dan beberapa negara lain ke Afghanistan.

Peringatan dari Tentara Rusia terkait kehadiran teroris ISIS di Afghanistan disampaikan di saat konfrontasi antara Pemerintah Kabul dan Taliban kian meningkat. Pertempuran antara kedua belah pihak masih berlangsung bersamaan dengan persiapan AS untuk mengakhiri pendudukannya di Afghanistan selama dua dekade terakhir.

Tentara Rusia melayangkan peringatan ini lima hari setelah Jubir Kemenlu Rusia menyinggung kerja sama AS dengan ISIS.

Beberapa waktu lalu, Maria Zakharova menyatakan bahwa Rusia memiliki sejumlah informasi, yang memadai untuk membuktikan kerja sama Washington dan anasir ISIS. Menurut Zakharova, Rusia sebelum ini telah mendeklarasikannya dan organisasi-organisasi internasional bisa menggunakan informasi tersebut.

Sebelum Zakharova, Wakil Rusia untuk urusan Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan, ”Pasukan AS dan sekutunya di Afghanistan memiliki hubungan dan kerja sama dengan kelompok teroris ISIS.”

“Saya yakin kerja sama semacam ini sudah ada sebelumnya antara Koalisi Internasional (pimpinan AS) dan ISIS,” kata Kabulov dalam forum Klub Politik Valdai di Moskow, Selasa 20 Juli.

“Kami mendapatkan informasi spesifik dari Afghanistan bahwa pasukan ini bekerja sama dengan kelompok teroris ISIS,” imbuhnya.

Ia menyebut sebuah kasus terkait pengepungan satu kelompok besar teroris ISIS di utara Afghanistan. Kabulov mengatakan, ”Para teroris ini dibawa ke pangkalan militer Bagram dengan sebuah helikopter tak dikenal dan tanpa identitas. Setelah itu, mereka disebar di berbagai kawasan.”

“Hal-hal kecil seperti ini sering terjadi. Saat semua kasus ini dikaji dalam sebuah himpunan, Anda bisa mengambil sebuah kesimpulan yang utuh,” tandas Kabulov.