Sayyid Nasrallah Pastikan Segera Impor BBM dari Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan bahwa bencana yang terjadi di kota Akkar di utara Lebanon adalah peristiwa pedih dan memilukan.

Dikutip Fars dari al-Mayadeen, Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa kejadian ini harus diselidiki. Ia juga menyatakan bahwa Hizbullah akan memberikan fasilitasnya yang diperlukan untuk membantu penduduk di Akkar.

Sekjen Hizbullah meminta agar kejadian ini dijadikan sebagai pelajaran, sehingga kasus-kasus serupa tidak terulang di daerah-daerah lain.

“Namun, alih-alih mengobatl luka hati (rakyat) atas kejadian ini, para petinggi politik justru saling menghujat, menuding, dan memanfaatkan kejadian ini demi kepentingan mereka,” kata Sayyid Nasrallah.

Ia menegaskan, kejadian ini harus menjadi faktor penting untuk segera membentuk Kabinet, sebab Lebanon sudah tidak tahan lagi dengan kondisi ini. Sebab itu, katanya, pesan para syuhada dan keluarga korban adalah Kabinet harus dibentuk dalam dua atau tiga hari ke depan.

Seraya menegaskan bahwa semua pihak harus memfasilitasi pembentukan Kabinet, Sayyid Nasrallah menyebut bahwa banyak perusahaan yang menimbun bahan bakar dan menyimpannya untuk dijual di pasar gelap.

Sementara itu, terkait krisis BBM di Lebanon dan peran Washington dalam krisis ini, Sekjen Hizbullah menyatakan, ”Ada banyak BBM di Iran yang memenuhi kapal-kapal tanker dan menunggu pembeli… Orang-orang AS bertanggung jawab atas kejadian-kejadian di Lebanon. Mereka mengelola kerusuhan dari Kedubes mereka.”

Sayyid Nasrallah memastikan akan mengimpor bensin dan solar dari Iran. Ia pun menegaskan, impor ini tidak dilakukan di tengah kegelapan malam, tapi akan dilakukan secara terbuka di siang bolong.

Dalam pidatonya Minggu malam tadi, Sekjen HIzbullah juga membahas perkembangan yang terjadi di Afghanistan. Ia mengatakan, jika benar ada kesepakatan antara AS dan Taliban, “itu berarti Washington telah mengkhianati kawan-kawannya sendiri dan menikam mereka dengan belati”.

“Siapa pun orang di Lebanon yang berharap kepada jaminan-jaminan AS, hendaknya melihat kondisi Afghanistan… AS telah membuat jutaan warga Afghanistan kelaparan, kehausan, dan telantar, kemudian meninggalkan mereka begitu saja,” tandas Sayyid Nasrallah.