Sayyid Nasrallah: Pembakaran Alquran Dirancang Zionis untuk Sulut Perang Islam-Kristen

Share

POROS PERLAWANAN-Dalam pidato peringatan kemenangan Hizbullah di Perang 33 Hari, Sayyid Hasan Nasrallah mengutuk keras pembakaran Alquran di Swedia. Ia mengatakan,”Orang yang membakar Alquran di Swedia adalah orang Irak Kristen yang berkaitan dengan Mossad.”

“Dipilihnya seorang Kristen menunjukkan rencana Zionis untuk menyulut api konflik di tengah Muslim dan Kristen,”kata Sekjen Hizbullah, diberitakan al-Alam.

“Tindakan Vatikan cukup menarik perhatian. Gereja-gereja Irak juga merilis statemen dan mengutuk perbuatan tersebut.”

“Muslim dan Kristen harus bekerja sama untuk mencegah penistaan terhadap hal-hal suci serta tersulutnya api konflik. Sikap negara-negara Arab dan Islam, juga Liga Arab, telah membuat Barat tergugah, juga mendorong Uni Eropa dan AS mengambil sikap serta memaksa Swedia mundur dari pendiriannya.”

“Kita harus menuntut negara-negara dan para pemerintah kita untuk mendesak Uni Eropa agar kejahatan ini tidak terulang kembali.”

Sehubungan dengan Perang 33 Hari, Sayyid Nasrallah mengatakan,”Perang Juli adalah sebuah kejadian menentukan, sebab itu telah menggariskan nasib Lebanon. Proyek Timteng Baru telah gagal di hadapan Perlawanan Lebanon, Palestina, Irak, dan keteguhan Suriah. Semua mengakui, Perang Juli tidak bisa mewujudkan tujuan-tujuan Rezim Zionis di levcl lapangan dan militer.”

“Tujuan utama Perang Juli adalah menghancurkan Perlawanan Lebanon dan memaksa negara ini untuk tunduk di hadapan syarat-syarat AS-Israel terkait struktur baru Kawasan. Kemampuan prevensi Perlawanan semakin aktif dan kuat dari hari ke hari. Sebaliknya, daya prevensi musuh kian merosot.”

“Perlawanan telah mendapatkan kekuatan prevensi dan rakyat percaya kepada prevensi ini. Di lain pihak, orang-orang Zionis hidup di bawah bayangan ketakutan dan kengerian. Di tengah segala konspirasi dan peristiwa, Perlawanan telah memperkuat perimbangan preventif dengan meningkatkan fasilitas. Kami mempertahankan, bahkan meningkatkan, capaian ini demi melindungi Lebanon,”tandas Sayyid Nasrallah.