Sayyid Nasrallah Ungkap Konspirasi Jahat AS Ciptakan Konflik dan Perang Saudara di Afghanistan

Share

POROS PERLAWANAN – Sayyid Hasan Nasrallah dalam pidatonya pada Senin malam 11 Oktober menyinggung masalah terputusnya aliran listrik di Lebanon. Ia berkata, kegelapan menyeluruh berarti bencana bagi seluruh rakyat Lebanon.

“Kami meminta Pemerintah untuk menjadikan listrik sebagai puncak prioritas dan agenda kerjanya, sehingga bisa menemukan solusi yang permanen, bukan solusi yang hanya berumur singkat,” tandas Sayyid Nasrallah, sebagaimana diberitakan Fars.

Menurut Sekjen Hizbullah, ada berbagai tawaran dari Barat dan Timur untuk mengatasi problem listrik Lebanon. Ia berkata, ”Harus ada kepastian dalam hal ini… Jika AS menghalang-halangi penanganan problem listrik Lebanon, hal ini harus dibeberkan secara terbuka, agar langkah-langkah yang sesuai bisa diambil… Tawaran Menlu Iran untuk mengatasi problem listrik Lebanon harus ditanggapi.”

Di bagian lain pidatonya, Sayyid Nasrallah menyinggung pengiriman BBM ke Lebanon. Ia menjelaskan, ”Tahap kedua impor bahan bakar akan dilakukan pada bulan Oktober… Kami tidak ingin bersaing dengan perusahaan dan pom bensin dalam masalah bahan bakar. Kami hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat.”

Sembari menyebut Iran dan Suriah telah membantu pengiriman BBM ke Lebanon, Sayyid Nasrallah mengungkap bahwa para sekutu Otoritas Lebanon tidak melakukan apa pun untuk membantu negara ini. Ia juga berkata bahwa sambutan hangat terhadap BBM Iran di luar dugaan.

“Apa lagi yang bisa dilakukan Iran lebih dari ini? Iran telah memberi BBM dan menyatakan siap membangun dua pembangkit listrik, juga jaringan metro… Kalianlah (Pemerintah dan politisi Lebanon) yang tidak berbuat apa-apa… Ditakutkan bahwa ada kesengajaan untuk tidak mengurusi listrik Lebanon, sehingga ada alasan untuk menyerahkannya ke pihak swasta,” kata Sayyid Nasrallah.

Terkait kondisi Afghanistan dan serangan bom bunuh diri di Kunduz, yang diakui ISIS sebagai perbuatannya, Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa AS juga bertanggung jawab atas kejahatan ini.

“Sebab AS telah membawa ISIS dari Irak ke Afghanistan… Misi ISIS saat ini adalah menyulut konflik internal yang akan berujung kepada perang saudara di Afghanistan,” tegasnya.