Sumber Media dan Analis Politik Kuak Fakta Persekongkolan Abu Dhabi-Tel Aviv Pecah Belah dan Kuasai Yaman

Share

POROS PERLAWANAN – Wakil Ketua Dewan Transisi Selatan Yaman (STC), Hani bin Buraik, pada Juni lalu merilis statemen kontroversial. Saat itu dia mengatakan, ”Jika kami memiliki hubungan dengan para sepupu Yahudi kami di Pemerintahan Israel, kami akan mengumumkannya secara terbuka.”

Dilansir Fars, Bin Buraik adalah figur paling terkenal dan terpenting yang berafiliasi kepada UEA. Dia mendukung klaim bahwa Rezim Zionis berada di negerinya sendiri, sehingga tak bisa disebut penjajah. Bin Buraik pernah menyatakan, STC tidak bermusuhan dengan pemerintah, agama, atau orang mana pun di dunia.

Baru-baru ini, media-media Israel menyebut STC (yang berkiblat ke Abu Dhabi) sebagai “teman rahasia baru Israel di Yaman.” Mereka mengabarkan bahwa kedua belah pihak melakukan kontak secara diam-diam.

Menurut laporan al-Arabi al-Jadid, Abu Dhabi telah beberapa kali mengatur sejumlah pertemuan antara STC dengan Petinggi Israel. Sejak awal agresi ke Yaman, UEA sudah meminta bantuan dari Tel Aviv.

Sumber-sumber al-Arabi al-Jadid mengungkapkan, pertemuan-pertemuan STC dengan Petinggi Israel terus meningkat. Korporasi-korporasi Israel dikabarkan membantu anasir teroris STC dalam membangun pangkalan militer serta memberikan persenjataan kepada mereka.

Awalnya, pertemuan-pertemuan itu berlangsung secara rahasia di Abu Dhabi dan Afrika. Namun setelah beberapa waktu, orang-orang Zionis dalam kedok turis atau pakar proyek melawat ke Aden, Hadhramaut, Balhaf, dan Socotra. Pasukan STC juga dilatih Israel di pangkalan-pangkalan UEA di negara-negara Tanduk Afrika.

Menurut sejumlah sumber militer, kehadiran orang-orang Zionis di Yaman dengan koordinasi UEA bermula sejak tahun 2017, dan terus meningkat dalam dua tahun terakhir. Kehadiran mereka meliputi misi spionase dan dukungan logistik untuk anasir STC.

Seorang sumber di Pemerintahan Mansour Hadi (yang berkiblat ke Saudi) menyatakan, ada kemungkinan bahwa agen-agen Israel adalah pelaku aksi teror di dalam Yaman. Sebab, UEA tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan operasi teror itu. Oleh karena itu, Abu Dhabi meminta bantuan asing, terutama Israel.

Seorang analis politik Yaman, Nabil al-Sharjabi, menyebut UEA sebagai dalang di balik penyusupan Israel ke Dunia Arab. Contoh termutakhir dari kerja sama kedua pihak ini adalah aliansi Eritrea-UEA-Israel untuk memegang kendali strategis kelautan di Laut Merah.

Kepada al-Arabi al-Jadid, al-Sharjabi mengatakan bahwa pendudukan pulau Socotra oleh STC merupakan bagian dari rencana UEA. Tujuannya adalah menjadikan pulau itu sebagai kawasan terpenting untuk inspeksi, perlindungan, dan pemberian bantuan di Laut Merah dan Samudera Hindia.

Di lain pihak, Israel juga berjanji akan mengerahkan segala usaha untuk mewujudkan apa yang disebutnya dengan “kemerdekaan Yaman Selatan.”