Tak Gubris AS Gusar Berat, Maduro: Saya akan Melawat ke Teheran dalam Waktu Dekat

Share

POROS PERLAWANAN – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan, dia akan melawat ke Teheran dalam waktu dekat untuk menjalin kerja sama di sektor energi dan bidang-bidang lainnya.

Dilansir Tasnim, pengumuman ini disampaikan Maduro dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi.

“Saya menganggap diri saya berkewajiban untuk menyampaikan rasa terima kasih secara pribadi kepada bangsa Iran,” kata Maduro.

Presiden Venezuela tidak menyebutkan kapan tanggal persisnya dia akan mengunjungi Iran.

Pernyataan Maduro ini dirilis menyusul dikirimnya lima tanker bermuatan BBM oleh Iran, kendati Teheran sendiri mendapat ancaman dari Washington.

Pengiriman ini dilakukan karena Venezuela menghadapi kelangkaan BBM, terutama bensin.

Dahulu kapasitas keseluruhan kilang minyak Venezuela menghasilkan sekitar 1,3 juta barel per hari. Namun, lantaran tidak adanya investor selama bertahun-tahun, sanksi dari AS, dan rusaknya infrastruktur, kapasitas tersebut menukik drastis.

Demi mengatasi kelangkaan BBM, Pemerintah Venezuela sejak kemarin telah melakukan penjatahan bensin untuk warganya. Sebelum ini, Venezuela menjual bensin dari Argentina kepada penduduknya.

Sementara itu, kapal tanker kelima pengangkut BBM dari Iran, Clavel, dikabarkan telah tiba di Venezuela. Tanker tersebut memasuki perairan negara Amerika Latin itu pada Senin 1 Juni.

Seperti empat tanker Iran lain, Clavel pun dikawal Angkatan Bersenjata Venezuela saat memasuki zona ekonomi negara tersebut.

Dua tanker petama Iran, Fortune dan Forest, dilaporkan telah meninggalkan Venezuela untuk kembali ke Iran.

Kedubes Iran di Venezuela melalui akunnya di Twitter menyampaikan terima kasih kepada Angkatan Bersenjata Venezuela karena telah mengawal tanker-tankernya.

Juru Bicara Kemenlu Iran, Abbas Mousavi dalam jumpa pers mingguannya menyatakan, AS terbiasa bersikap semena-mena dan menginjak-injak hukum internasional. Sebab itu, kata Mousavi, AS gusar karena Iran sukses mengirim BBM ke negara sahabatnya.

“Iran menganggap dirinya berhak untuk melindungi kepentingannya, walau di penjuru paling jauh sekalipun,” kata Mousavi.

Dia juga menegaskan, Teheran siap mengirim kembali muatan baru, kapan pun Caracas memintanya.