Unjuk Rasa Ratusan Warga Ramallah Tuntut Abbas Mundur dari Jabatannya

Share

POROS PERLAWANAN – Ratusan warga Palestina pada Sabtu 3 Juli melakukan unjuk rasa yang diprakarsai kelompok dan lembaga-lembaga hukum. Mereka menuntut agar para pelaku pembunuhan Nizar Banat dijatuhi hukuman. Aktivis Palestina ini ditangkap dan tewas di tangan aparat keamanan PNA sepuluh hari lalu.

Dikutip Fars dari PalToday, keluarga Banat juga turut hadir dalam unjuk rasa tersebut, yang berlangsung di Lapangan Dawar di pusat kota Ramallah.

Para pengunjuk rasa membawa foto-foto Banat dan menyerukan slogan-slogan atas PNA dan aparat keamanannya. Mereka juga menuntut agar Pemimpin PNA, Mahmoud Abbas mengundurkan diri. Abbas dianggap pengunjuk rasa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas teror Banat dan pemberangusan kebebasan publik.

Aparat keamanan PNA menghadang para pengunjuk rasa dan menghalangi mereka bergerak menuju markas PNA.

Sementara itu, PM Israel Naftali Bennett terpaksa meninggalkan kediamannya, menyusul protes yang terus berlanjut terhadap dirinya.

Jerusalem Post melaporkan, Bennett sejak saat ini berencana untuk tinggal di rumah dinas Perdana Menteri pada Rabu di tiap pekan.

Sekelompok tetangga Bennett menulis surat dan memintanya untuk pindah ke tempat lain. Permintaan ini disampaikan lantaran berlanjutnya demo terhadap Bennett dan pengaturan keamanan yang diberlakukan di kediamannya. Bennett dan keluarga menetap di Ra’anana dan kini ia berniat pindah ke rumah dinas Perdana Menteri di Quds.

Yedioth Ahronoth mengabarkan, pengaturan keamanan ketat diberlakukan di sekitar Ra’anana yang terletak di utara Tel Aviv. Para penduduk di kawasan itu mengeluhkan hal tersebut dan menyatakan bahwa keberadaan satuan polisi dan personel Shin Bet telah mengubah daerah itu menjadi pangkalan militer.

Di lain pihak, jajak pendapat terbaru mengungkap bahwa Kabinet Bennett akan jatuh dalam waktu dekat. Menurut Times of Israel, sebuah jajak pendapat menunjukkan banyak orang Israel meyakini Kabinet baru ini tak akan bertahan lama. Berdasarkan jajak pendapat Kanal 12, 43 persen peserta berpendapat Kabinet Bennett akan bubar dalam waktu singkat. Sedangkan 30 persen meyakini Kabinet ini akan bertahan lebih lama. Hanya 11 persen yang menilai bahwa Kabinet Bennett-Lapid bisa bertahan hingga 4 tahun ke depan.