Yaman Sambut Kunjungan Presiden Israel ke UEA dengan Rudal

Share

POROS PERLAWANAN – Media-media Arab pada dini hari Senin 31 Januari mengabarkan terdengarnya suara ledakan dahsyat di angkasa Abu Dhabi.

Beberapa menit setelahnya, Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree mengumumkan, pihaknya akan merilis statemen penting terkait operasi yang dilancarkan Yaman ke kedalaman UEA.

Dilansir Fars, al-Mayadeen dan kanal Sabereen News melaporkan bahwa penerbangan di bandara Abu Dhabi dan Dubai dihentikan. Tak satu pun pesawat yang terlihat terbang di atas pesisir kawasan-kawasan ini.

Beberapa saat kemudian, sejumlah sumber keamanan memberitakan aktifnya sistem pertahanan udara di Abu Dhabi untuk menghadang target-target di angkasa.

Kanal al-Arabiya mengklaim, sistem pertahanan udara UEA telah menghadang dan menghancurkan rudal balistik.

“Serangan ini tidak menimbulkan kerugian dan sisa-sisa rudal balistik jatuh di luar kawasan permukiman, ”klaim Kemenhan UEA.

Namun Sabereen News mengutip dari sumber-sumbernya bahwa “sebuah rudal menghantam pabrik pembuatan kapal di kawasan industri Musaffah di Abu Dhabi”.

Di saat bersamaan, Koalisi Saudi demi menjaga citra dan mencegah lebih banyak skandal mengklaim, ”Kami telah menghancurkan satu landasan peluncur rudal balistik di Provinsi Jawf di Yaman.”

Jubir Presiden Israel Isaac Herzog berkata bahwa atasannya telah diberitahu tentang serangan rudal ke Abu Dhabi. Ia juga mengaku bahwa Presiden Israel dan delegasinya tidak terancam bahaya.

Yedioth Ahronoth menulis, Intelijen Israel meminta Herzog untuk segera meninggalkan UEA. Sebelum itu, Jubir Herzog sempat berkata bahwa Presiden Israel akan tetap melanjutkan lawatannya sesuai rencana.

Pada Minggu 30 Januari kemarin, situs al-Khabar al-Yamani mengabarkan rencana serangan dahsyat dan destruktif ke UEA serta ditargetkannya 50 titik vital di negara itu.

Berdasarkan laporan ini, rencananya sekitar 300 drone, 50 rudal balistik, dan 46 rudal cruise akan menargetkan nadi-nadi vital ekonomi UEA dalam sebuah operasi bertajuk “Sail al-Arim”.