Yaman Umumkan 3 Hari Gencatan Senjata Sepihak

Share

POROS PERLAWANAN – Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashath memperingatkan konsekuensi berat jika kemuliaan bangsa Yaman diusik.

“Kami memberi peringatan terkait dampak-dampak pengusikan terhadap perlawanan dan keteguhan, yang merupakan kemuliaan dan kebanggaan rakyat Yaman dan tidak akan pernah kami abaikan. Kami tidak akan pernah berhenti mendukung kemuliaan ini,” kata al-Mashath pada Sabtu 26 Maret, diberitakan al-Alam.

Ia meminta dari Koalisi Agresor untuk menghindari tindakan-tindakan yang menjadi kendala terwujudnya perdamaian.

Al-Mashath menegaskan keinginan Yaman untuk berdamai, serta mendesak musuh-musuh Yaman dan masyarakat internasional memandang perdamaian sebagai hal sakral serta menjauhi umbar klaim.

“Tahun ke-8 perlawanan dan keteguhan bangsa Yaman akan menjadi tahun yang penuh dengan kejutan dan perkembangan terkait aksi pertahanan istimewa rakyat Yaman,” kata al-Mashath.

“Di awal tahun ke-8 agresi ke Yaman, kami menghendaki tindakan dan langkah praktis untuk menciptakan kepercayaan. Kami menginginkan pihak lawan berpindah dari tahap ucapan ke tahap tindakan.”

Al-Mashath mengabarkan, Yaman akan menghentikan serangan rudal-drone dan segala bentuk aksi militer darat-udara-laut terhadap Saudi selama 3 hari.

“Jika Saudi mengumumkan komitmennya untuk mengakhiri blokade dan serangan ke Yaman untuk selamanya, kami juga siap mendeklarasikan komitmen final kami dalam hal ini,” tandas al-Mashath.

Menurutnya, syarat kesiapan Sanaa untuk menghentikan serangan adalah persetujuan Saudi untuk mengeluarkan pasukan asing dari wilayah Yaman dan menghentikan sokongan untuk para anteknya di negara tersebut.

Sanaa, kata al-Mashath, juga siap membebaskan para tawanan dari Kaolisi Agresor, termasuk Shaqiq Hadi, milisi lokal dan asing, untuk dipertukarkan dengan tawanan dari Yaman.

Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman menyebut blokade sebagai faktor utama berlarut-larutnya perang dan terkendalanya proses perdamaian. Ia menuding Koalisi Agresor dan masyarakat internasional bertanggung jawab atas perang di Yaman.