Ansharullah: Keputusan Hentikan Perang Ada di Tangan Agresor Saudi, Bukan di Pihak Yaman yang Diagresi
POROS PERLAWANAN – Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam pada Jumat 18 Juni mengatakan, sikap Sanaa terhadap agresi ke Yaman adalah sikap defensif. Menurutnya, pihak yang bisa menghentikan perang adalah yang melakukan agresi ke Yaman.
“Kami mengambil sikap bertahan terhadap agresi ke negara kami. Pihak yang penghentian agresi dan pencabutan blokade ada di tangannya adalah pihak yang melancarkan agresi militer ke Yaman dan melakukan blokade ekonomi atas negara ini”, cuit Abdussalam, seperti diberitakan Fars.
“Jika seseorang yang sedang membela diri ingin menghentikan pembelaan dirinya dan hanya berdiam diri di hadapan blokade, itu sama saja dengan bertekuk lutut. Akal tidak bisa menerima hal itu. Lagi pula, bangsa Yaman telah menunjukkan perlawanan legendaris dan pengorbanan berlimpah mereka,” lanjutnya.
Baru-baru ini, Ansharullah telah menyepakati berlangsungnya periode baru dialog di Qatar, jika ada tanggapan positif dari pihak Koalisi Saudi untuk surat yang diserahkan delegasi Oman.
Sementara itu, seorang anggota Kantor Politik Ansharullah, Hazam al-Asad mengancam Saudi dengan balasan yang mengguncangkan.
Ia menegaskan, jika Koalisi Agresor tidak angkat kaki sepenuhnya dari Yaman, Ansharullah akan memberikan tanggapan dahsyat terhadap kejahatan Saudi.
“Jika musuh mengundurkan diri, para pemimpin kami, Tentara, dan Komite Rakyat Yaman akan menunjukkan reaksi positif terhadap langkah ini. Jika tidak, Pemerintah Saudi harus menantikan balasan menyakitkan,” tandas al-Asad.
Tentara Yaman pada Kamis lalu mengumumkan, pihaknya telah melancarkan serangan ke Bandara Internasional Abha di wilayah Arab Saudi.
Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree mengabarkan, serangan terbaru itu menggunakan dua unit drone jenis Qasif K2. Ia memastikan bahwa serangan tersebut secara akurat menargetkan titik-titik militer di dalam area bandara.
Pasukan Yaman telah berulang kali menyerang bandara itu selama konfrontasinya dengan Arab Saudi dan sekutunya. Menurut Sanaa, bandara itu dipakai Koalisi Saudi untuk melancarkan serangan udara ke Yaman.
