Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ansharullah Pamerkan Kendaraan Lapis Baja Buatan Yaman

Ansharullah Pamerkan Kendaraan Lapis Baja Buatan Yaman

POROS PERLAWANAN – Ketua Komite Tinggi Revolusi Yaman, Muhammad Ali al-Houthi pada Selasa 19 April kemarin memamerkan sebuah kendaraan lapis baja buatan Yaman. Kendaraan militer ini dipamerkan dalam peringatan tahun ke-4 gugurnya Syahid Salih al-Samad, Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman.

Dinukil Fars dari al-Mayadeen, al-Houthi melalui akun Twitter-nya menggunggah klip yang menunjukkan ia tengah mengemudikan sebuah kendaraan lapis baja. “Lihatlah kendaraan lapis baja Yaman,” cuitnya.

Situs 26September milik Kemhan Yaman mengumumkan, ”Kendaraan-kendaraan lapis baja militer dan keamanan ini seratus persen buatan Yaman.”

Sementara itu, Pemimpin Ansharullah, Abdulmalik al-Houthi pada Selasa kemarin menyatakan, Rezim Saudi, Rezim Al Khalifa, dan Rezim UEA menormalisasi hubungan dengan Israel atas nama perdamaian.

“Rezim-rezim yang menormalisasi hubungan meyakini bahwa mengalah kepada AS dan Israel, bagaimana pun bentuknya, adalah baik. Tapi tidak jika mengalah kepada selain mereka,” kata al-Houthi.

Menurutnya, negara-negara ini memusuhi siapa pun, termasuk Yaman, yang memusuhi Israel. Negara-negara pelaku normalisasi, kata al-Houthi, mendiskreditkan para pejuang Palestina dan media-media milik mereka menyebut para pejuang ini sebagai teroris.

“Musuh ingin melemahkan umat serta memaksa mereka menyerah dengan cara embargo dan menyengsarakan mereka. Musuh berusaha melenyapkan spirit umat dan menciptakan keputusasaan.”

“Ketika umat meningkatkan keseriusan dan perasaan tanggung jawabnya, kemudian musuh melihat reaksi cerdas umat, ini akan mendatangkan hasil-hasil penting. Musuh akan putus asa, merasa lemah, dan akhirnya terpaksa menyerah.”

“Para agresor Yaman gagal meraih tujuan-tujuan mereka. Mereka menderita kekalahan, sementara bangsa kita memperoleh banyak kemenangan. Agresi atas Yaman telah menjadi pendorong penting bagi umat untuk melanjutkan kebangkitan mereka,” pungkas al-Houthi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *