Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Legislator Arab Tangguhkan Dukungan, Kabinet Ringkih Bennett Kembali Terguncang

Legislator Arab Tangguhkan Dukungan, Kabinet Ringkih Bennett Kembali Terguncang

POROS PERLAWANAN – Fars memberitakan, Partai Arab Bersatu pada Senin 18 April mengumumkan penangguhan partisipasinya dalam Kabinet Israel. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap berlanjutnya agresi Tentara dan pemukim Zionis ke Masjid Aqsa dan bentrokan dengan warga Palestina di pelataran Masjid.

Menurut laporan al-Mayadeen, partai yang dipimpin Mansour Abbas dan memiliki 4 kursi di Knesset ini menyatakan, pihaknya menangguhkan keikutsertaan dalam Kabinet Naftali Bennett. Dalam statemen Partai Arab Bersatu disebutkan, jika Kabinet Israel saat ini masih membiarkan agresi-agresi di Quds, para legislator dari partai ini akan mengundurkan diri secara kolektif.

Media-media Palestina pada Senin kemarin memberitakan, para pemukim Zionis kembali memasuki Masjid Aqsa di bawah pengawalan ketat Tentara Israel.

Sebelum ini pada 6 April, anggota sayap kanan Knesset (Parlemen Israel), Idit Silman mengumumkan pengunduran dirinya dari Koalisi Kabinet Israel.

Jerusalem Post melaporkan bahwa dengan pengunduran diri Silman, Kabinet Israel telah kehilangan mayoritas di Parlemen. Jika satu orang lagi juga mundur, maka Kabinet akan bubar dan Israel harus kembali mengadakan Pemilu untuk kesekian kalinya.

Setelah mengumumkan pengunduran dirinya, Silman menjelaskan alasan tindakannya. Ia berkata, dirinya merasa “sudah tidak tahan lagi (dengan situasi saat ini)” dan mengaku tidak bisa lagi mencederai apa yang disebutnya sebagai “identitas Yahudi Israel” lebih dari ini.

Kabinet Koalisi Isarel terbentuk dari partai-partai sayap kanan, kiri, dan moderat. Bahkan sebelum Silman mengundurkan diri, Kabinet Bennett memiliki mayoritas yang ringkih. Dari total 120 suara di Knesset, Kabinet ini hanya memiliki 61 suara.

Dengan mundurnya Silman, Kabinet hanya memiliki 60 suara, sehingga tidak bisa lagi mengajukan UU di Knesset. Benar bahwa untuk sementara ini, Kabinet Bennett masih bisa bertahan, dengan syarat tidak ada pengunduran lain lagi.

Jika para legislator dari Partai Arab Bersatu mengundurkan diri, maka Kabinet Bennett hanya akan memiliki 56 suara dari total 120 suara. Dengan demikian, Kabinet akan menghadapi situasi yang lebih berat dan secara resmi tidak bisa lagi mengesahkan UU apa pun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *