Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ansharullah Pertanyakan Sikap AS yang Pilih Kirim Ancaman Ketimbang Pesan Perdamaian untuk Yaman

Ansharullah Pertanyakan Sikap AS yang Pilih Kirim Ancaman Ketimbang Pesan Perdamaian untuk Yaman

POROS PERLAWANAN – Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam melalui akun Twitter-nya menujukan sebuah pertanyaan kepada AS. Ia mencuit, ”Kenapa alih-alih mengirim pesan praktis perdamaian, orang-orang AS justru mengirim pesan ancaman (kepada rakyat Yaman)?”

“Kami katakan kepada orang-orang AS bahwa selama kalian masih mengaku bisa mengirim pesan kepada Houthi, lalu kenapa kalian tidak mengirim pesan perdamaian, alih-alih ancaman?” tulis Abdussalam, seperti dilansir al-Alam.

Jubir Ansharullah sekaligus Ketua Delegasi Perundingan Yaman ini menambahkan, ”Andai ancaman bisa mewujudkan perdamaian, semestinya hal ini sudah terjadi, dengan masih berlanjutnya agresi (ke Yaman).”

Pekan lalu, Abdussalam dalam cuitannya menyatakan, AS bicara soal perdamaian, tapi setelah itu malah menjatuhkan sanksi atas para pejabat Ansharullah.

Ia menilai, AS tidak berniat menghentikan perang di Yaman, tapi justru memperpanjang perang dan derita kemanusiaan.

Di lain pihak, Menteri Pariwisata Yaman Ahmad al-Ula menegaskan, para pemimpin dan rakyat Yaman tidak memiliki pilihan selain melawan para agresor.

“Saat ini, kami dalam tahap memetik hasil. Bangsa Yaman tidak punya opsi kecuali menghadapi para agresor,” imbuhnya.

“Kami tidak menerima dikte pihak asing mana pun. Perlawanan Yaman telah menggagalkan proyek AS di Kawasan.”

Seraya menegaskan bahwa Sanaa akan melanjutkan perlawanan, al-Ula berkata, ”Kami tidak akan menyerah. Saat Yaman ingin berkoalisi dengan Poros Perlawanan, Washington meminta Riyadh untuk mengagresi Yaman.”

Menurutnya, bangsa Yaman berada dalam perang termulia untuk membela keputusan politiknya. Ia berkata, ”Keteguhan legendaris kami di hadapan musuh adalah sebuah kemenangan.”

Al-Ula menandaskan, para pemimpin Yaman mengatakan “tidak!” kepada Saudi dan tak sudi menyerah. Ia mengungkap kebanggaannya karena sedang membela Yaman.

“Kami bangga bersama-sama dengan Iran dan Poros Perlawanan menghadapi proyek AS. Serangan ke Yaman membongkar besarnya dukungan Washington terhadap kelompok-kelompok teroris,” pungkasnya.

Tags:

3 Komentar

  1. oxvow Maret 24, 2021

    terrific post

    Balas

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *