Ansharullah Tawarkan Pertukaran Pilot dan Perwira Saudi dengan Tahanan Palestina, Akankah Saudi Menerima Inisiatif itu?
POROS PERLAWANAN – Muhammad Abdus Salam (Juru Bicara Ansharullah Yaman) menanggapi persetujuan Saudi terhadap permintaan PBB terkait gencatan senjata di Yaman.
“Deeskalasi (Penurunan Tensi) konflik antara Yaman dan Saudi tidak mungkin terjadi, selama blokade dan agresi koalisi Saudi masih berlanjut,” kata Abdus Salam, Kamis 26 Maret, seperti dilansir laman al-Alam.
“Kami akan mengajukan proposal Sanaa kepada Riyadh terkait penukaran satu pilot dan 4 perwira Saudi dengan para tahanan Hamas,” imbuhnya.
Di pihak lain, Dhaifullah al-Shami (Menteri Informasi Yaman) menyatakan, koalisi Saudi -yang merupakan antek Gedung Putih- masih terus melancarkan serangan dan pengeboman di Yaman.
“Selain serangan militer, musuh juga melancarkan serangan virus kepada kami. Namun, sebagaimana kami melawan senjata dan perangkat militer koalisi Saudi, kami juga akan menghadapi senjata virus mereka,” kata al-Shami dalam wawancara dengan al-Mayadeen.
Al-Shami lalu menyinggung tawaran pemimpin Ansharullah terkait pembebasan para tahanan Palestina di Saudi. Menurutnya, dengan tawaran ini, (Abdul Malik) al-Houthi telah menyingkirkan sekat-sekat sektarian yang berusaha diciptakan musuh di hadapan umat Islam.
“Saudara-saudara kami di Palestina adalah bagian tak terpisahkan dari kami. Kami siap mengorbankan nyawa kami demi kebebasan Palestina,” tandas Menteri Informasi Yaman itu.
Al-Shami menegaskan, tawaran al-Houthi ini akan menempatkan Saudi dalam posisi sulit. Sebab, jika Riyadh menolak tawaran tersebut, itu adalah pertanda bahwa Saudi memihak Rezim Zionis.
Pihak Hamas sendiri mengapresiasi inisiatif dari Abdul Malik al-Houthi. Salah satu petinggi Hamas, Mahmud al-Zahar, menyanjung tinggi tawaran pemimpin Ansharullah itu.
“Inisiatif al-Houthi telah menggembirakan hati para pejuang Palestina,” kata al-Zahar.
